Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Vodka tak memabukkan gromyko

Pertemuan di gedung putih membicarakan masalah hubungan kedua negara, perlucutan senjata nuklir, dan perdamaian dunia. belum membawa hasil, karena soviet menunggu prakarsa as. (ln)

6 Oktober 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTEMUAN Ronald Reagan-Andrei Gromyko, yang mengambil tempat di gerbang barat daya Gedung Putih, Jumat pagi pekan lalu, didahului rintik hujan dan demonstrasi kecil. Terpaksa kendaraan menlu Soviet itu cepat-cepat dibelokkan ke gerbang lain menghindari 200 demonstran yang memprotes pendudukan Rusia di Afghanistan. Pada saat bersamaan, di sebuah hotel tak jauh dari Gedung Putih, sebuah gerakan anti perang mengadakan konperensi pers. Seorang pembicara, Dr. Helen Caldicott, dari Kesatuan Aksi Wanita untuk Perlucutan Senjata, dengan memelas berkata, "Wahai Tuan Gromyko, wahai Presiden Reagan. Jadilah negarawan besar. Gunakan akal sehat dan cobalah menyelamatkan dunia." Rekannya Joseph E. Lowry, menambahkan, "Saat ini tidak ada yang lebih agung di muka bumi daripada isyarat penghentian perlombaan senjata nuklir yang disampaikan Reagan dan Gromyko." Ternyata isyarat itu tak ada. Pertemuan Reagan-Gromyko yang digayuti seonggok optimisme tidak menelurkan hasil kongkret apa pun. Samar-samar disebut adanya kesepakatan bahwa kedua pihak tetap akan samasama menjaga hubungan. Itu saja. Ditambah sebaris informasi tentang wajah Reagan yang mendung mendengar ucapan Gromyko di Ruang Oval Gedung Putih. Namun, apa yang diutarakan tokoh Soviet itu tidak terungkap keluar. Esoknya, dalam pidato radio, Presiden Reagan hanya menegaskan, "Kami tidak membahas isu-isu pelik yang selama ini merongrong hubungan kedua negara." Rupanya, Reagan sengaja tidak mengungkapkan hasil pertemuan secara terperinci. Menurut menlu AS, George Shultz, pembicaraan mencakup masalah pengendalian persenjataan, hak-hak asasi, Libanon, perang Iran Irak, dan Palestina. Apakah pertemuan Reagan - Gromyko bisa dinilai gagal? Ditinjau dari kaca mata Washington, tampaknya begitu. Presiden AS, dan para penasihatnya, mungkin tidak menduga bahwa sikap Gromyko bisa sekeras batu granit. Sejak tampil di sidang Majelis Umum PBB, Gromyko sudah menyerang AS. Kebijaksanaan politik AS, kata Gromyko, cuma ditujukan ke arah pelestarian dominasinya di dunia dengan senjata dan kekuatan. Ucapan tidak bersahabat ini bagaikan isyarat menolak kepada Reagan. Tapi sang presiden masih mencoba "melunakkan" Gromyko. Khusus untuk menghangatkan pertemuan, dihidangkan vodka Stolichnaya, minuman eks Soviet, yang sejak penembakan pesawat AL tak lagi dihidangkan di Gedung Putih. Diduga, ada yang dipertaruhkan Reagan dalam pertemuan itu. Apalagi pertemuan konon terbatas di kalangan kecil Gedung Putih dan Deplu AS saja. Gembong-gembong Pentagon (Departemen Pertahanan AS) dikabarkan sama sekali tidak diajak bicara. Mengapa? Mewarisi SALT II (Perjanjian Pembatasan Persenjataan Strategis) dari Presiden Jimmy Carter, Reagan dalam hal persenjataan menganut kebijaksanaan dua arah terhadap Soviet. SALT II, yang tidak diratifikasikan Senat itu, dibiarkannya tetap terkatung-katung, bahkan tidak digubris lagi sejak Rusia menyerbu Afghanistan. Washington ingin mencuri waktu untuk mengejar ketinggaian dalam bidang senjata nuklir sebagaimana diinginkan Pentagon, tapi dtentang kelompok damai Deplu. Moskow tentu saja tidak tinggal diam. Ketika Reagan melontarkan konsep zero option, Desember 1982, kepala negara Soviet Yuri Andropov kontan menolak. Adalah tidak masuk akal bagi Rusia mencabut semua rudal SS-20 hanya untuk melayani "ancaman" pemasangan rudal Pershing-II milik AS di daratan Eropa. Lagi pula, dipandang tidak adil bila AS punya rudal di negara Sekutu, sementara Rusia tidak. Akibat zero option, Soviet justru menggalakkan pemasangan rudal SS-20 di Cekoslovakia. Dan ketegangan dunia meningkat. Menghadapi perundingan nuklir di Jenewa, yang tiap kali gagal, Reagan tahun lalu melontarkan konsep Star Wars. Konsep ini bertolak dari basis pertahanan antirudal yang ditempatkan di ruang angkasa. Tujuannya mematahkan serangan rudal antar benua Soviet dengan imtervensi senjata dari angkasa luar. Menurut Reagan, cara ini sangat manusiawi, aman untuk bumi dan segenap makhluk di atasnya. Seperti halnya zero option, Star Wars lemah dalam detail-detail pelaksanaan. Kemudian ada suara-suara menuding Star Wars hanya cocok untuk abad ke-21. LALU mengapa Gromyko begitu kaku di Washington ? Barangkali itu erat kaitannya dengan ketidakpastian yang kini bergayut di Kremlin. Seperti luas diberitakan, Chernenko sakit-sakitan. Dalam kondisi begitu, lebih aman bagi Moskow untuk sama sekali tidak melangkah daripada salah. Ini cocok dengan ucapan Gromyko "Bukan kata-kata, tapi tindakan kongkretlah yang membuka jalan ke arah normalisasi hubungan AS-Soviet." Ia mengisyaratkan agar Washington yang mengambil prakarsa ke arah peredaan ketegangan, bukan Moskow. Berpengalaman hampir 30 tahun sebagai menlu, mampu berpikir dan memutuskan cepat, serta menguasai segenap detail permasalahan dengan baik adalah beberapa kelebihan Gromyko yang diakui dunia diplomatik internasional. Bekas menlu AS Henry Kissinger pernah berkata, "Gromyko adalah roda penarik yang bakal tidak tergantikan di bidang politik luar negeri Soviet." Bahkan seorang diplomat Jerman menambahkan "Dia tahu benar tujuan-tujuan jangka panjang penguasa Kremlin." Penampilan Gromyko di Washington itu boleh jadi memang diproyekslkan ke sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus