Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif bahkan sejumlah warga melakukan aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang dan melemparkan sayuran kimchi ke arah mobil buatan Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sentimen anti-Jepang semakin meluas di Korea Selatan ditandai aksi-aksi pengrusakan terhadap produk-produk Jepang yang ada di Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seruan boikot produk Jepang bahkan merambah hingga ke produk fashion ternama, restoran, kosmetik, bahkan minuman bir.
Beberapa pemilik mobil, seperti dikutip dari South China Morning Post, 27 Juli 2019, menyaksikan mobilnya sudah penuh coretan. Mereka kemudian justru memuat pernyataan maaf di akun media sosial karena mengendarai mobil buatan Jepang.
"Saya tidak akan membeli mobil Jepang lagi ke depannya," ujar seorang warga Korea Selatan pemilik mobil Lexus buatan Jepang.
"Saya malu mengendarai Lexus. Semuanya, mari bergabung dengan boikot ini bersama-sama."
Di kota satelit dekat Seoul, Incheon, seorang pria bernama Song Mo, 48 tahun, memukuli bagian depan mobil Lexus miliknya. Ini dilakukan sebagai tindakan patriotisme meski ada netizen yang mengecamnya sebagai manusia tidak irasional dan melakukan sabotase sendiri.
Selain itu, para pengendera mobil buatan Jepang di Korea Selatan mulai kesulitan menjalankan kenderaannya. Pasalnya, para petugas pelayanan pengisian Bahan Bakar Minyak tidak sudi melayani mereka.
Asosiasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Korea baru-baru ini mengumumkan pihaknya tidak lagi menjual BBM ke pengendara mobil buatan Jepang. Bengkel-bengkel mobil di Korea Selatan juga menutup pintunya untuk tidak melayani mobil buatan Jepang.
Perang dagang antara Korea Selatan dengan Jepang semakin meruncing. Warga Korea Selatan semakin intens menyerukan boikot produk Jepang.