Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bir Jepang menjadi produk tumbal di tengah kisruh perdagangan antara Korea Selatan dan Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data perdagangan Jepang yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ekspor bir Jepang ke Korea Selatan jatuh ke angka nol bulan lalu dari 800 juta yen (Rp 103 miliar) setahun sebelumnya, seperti dikutip dari CNN, 1 Desember 2019. Anjloknya ekspor bir Jepang terjadi karena boikot produk Jepang yang dipicu kisruh perdagangan Jepang dan Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebuntuan dimulai pada Juli ketika Jepang memberlakukan kontrol ekspor pada bahan kimia yang penting bagi industri teknologi Korea Selatan. Kemudian pada bulan Agustus, Jepang mengeluarkan Korea Selatan sebagai mitra dagang pilihan. Ini mendorong Seoul untuk menanggapi dengan cara yang sama.
Beberapa toko dan pelanggan Korea Selatan mengambil langkah lebih jauh, menyerukan boikot semua barang Jepang.
Bir Jepang adalah sasaran empuk. Korea Selatan membeli bir Jepang senilai 7,9 miliar yen (Rp 1,1 triliun) pada tahun 2018, atau sekitar dua pertiga dari ekspor bir negara itu, menurut data perdagangan dari kementerian keuangan Jepang. Data penjualan tersebut membuat Korea Selatan sebagai pelanggan bir terbesar di Jepang.
Pembuat bir yang berbasis di Tokyo Asahi mengatakan dalam laporan pendapatan awal bulan ini bahwa dalam sembilan bulan hingga September, laba operasi di wilayah itu termasuk Korea Selatan anjlok 68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama karena penjualan signifikan penurunan Asahi Super Dry di Korea Selatan.
Ekspor bir Jepang ke Korea Selatan turun bebas sejak ketegangan mulai memanas di musim panas. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor bir ke Korea Selatan turun 92% pada Agustus dan 99,9% pada September sebelum akhirnya mencapai titik terendah pada Oktober, menurut data perdagangan dari kementerian keuangan Jepang.
Korea Selatan adalah mitra dagang terbesar ketiga Jepang, menurut statistik perdagangan yang diterbitkan oleh Michigan State University. Tahun lalu, Jepang mengekspor sekitar US$ 53 miliar (Rp 748 triliun) barang ke Korea Selatan, termasuk mesin industri, bahan kimia dan mobil.