Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ashin Wirathu mungkin biksu Buddha kedua setelah Dalai Lama yang wajahnya menghiasi sampul media internasional. Tapi ada bedanya. Sementara pemimpin Tibet itu mewakili wajah damai dan penuh kasih sayang, Wirathu sebaliknya. "Saya bangga disebut Buddha radikal," katanya kepada para wartawan setelah berceramah dua jam di depan umatnya di Taungyi, Myanmar, pertengahan bulan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo