Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Zelensky Yakin Perang Rusia Ukraina akan Berakhir Jika Trump Jadi Presiden

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakini bahwa perang dengan Rusia berakhir saat Donald Trump menjabat sebagai presiden AS.

16 November 2024 | 19.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang Rusia di Ukraina akan berakhir lebih cepat ketika Donald Trump menjabat sebagai presiden AS. Berbicara dalam sebuah wawancara radio dengan lembaga penyiaran publik Ukraina Suspine pada hari Jumat, Zelensky mengatakan, “Saya percaya bahwa perang akan berakhir. Tidak ada tanggal pasti.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, kata dia, perang akan berakhir lebih cepat jika Donald Trump menjabat sebagai presiden. “Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada masyarakat, dan ini juga sangat penting bagi mereka,” katanya dikutip dari CNN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Donald Trump yang terpilih untuk masa jabatan kedua awal bulan ini, telah berulang kali mengklaim bahwa perang Ukraina-Rusia tidak akan terjadi jika ia menjadi presiden. Pada bulan Juli, ia mengatakan bahwa ia dapat menyelesaikan perang tersebut dalam satu hari.

Sepanjang kampanyenya, Donald Trump dan pasangannya, JD Vance, meragukan bahwa AS akan terus melanjutkan komitmennya terhadap Ukraina. Perang tersebut telah berlangsung selama lebih dari dua setengah tahun, menyusul invasi besar-besaran pasukan Rusia pada Februari 2022.

Dilansir dari Reuters, Duta Besar Moskow untuk PBB di Jenewa mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia akan terbuka terhadap negosiasi untuk mengakhiri perang jika diprakarsai oleh Trump. Namun ia menambahkan bahwa negosiasi tersebut harus berdasarkan realitas di lapangan.

Moskow menggunakan frasa ini untuk mengartikan Ukraina harus menyerahkan empat wilayah yang sebagian diduduki pasukan Rusia dan yang diklaim Rusia secara keseluruhan. Zelensky telah berulang kali mengatakan sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022 bahwa perdamaian tidak dapat dicapai sampai semua pasukan Rusia diusir dan semua wilayah yang direbut oleh Moskow, termasuk Krimea, dikembalikan.

Namun pengembalian Ukraina ke perbatasan tahun 1991 yang diakui secara internasional tidak disebutkan dalam rencana kemenangan presiden yang disampaikan kepada publik bulan lalu. Rusia telah memberi tahu Austria bahwa mereka akan menghentikan pengiriman gas melalui Ukraina pada hari Sabtu.

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Ancaman Kosong AS terhadap Israel hingga Ratusan Penambang Liar Afsel Terjebak

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus