Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia memilih pensiun dini sebagai Direktur Pemasaran PT Industri Sandang I pada 1996. Namun, setahun kemudian, dia tiba-tiba ditunjuk Departemen Keuangan menjadi Direktur Utama Sandang I yang kosong.
Tiga bulan setelah menjabat sebagai direktur utama, Harinto membuat keputusan kontroversial dengan meneken perjanjian tukar guling antara perusahaannya dan PT Graha Delta Citra. Padahal, selama enam tahun rencana ini mandek akibat direksi Industri Sandang I tak bersedia melanjutkan perjanjian lama, yang diteken pada 1991. Penolakan itu terjadi karena direksi menilai Graha Delta ingkar janji dan perjanjian itu hanya merugikan negara. Menurut pengkajian Universitas Airlangga pada Maret 1997, ruilslag merugikan Sandang I dan negara hampir setengah triliun rupiah (lihat ”Rugi Tak Gentar”).
Kini tinggal di Bandung, lelaki 67 tahun kelahiran Surabaya ini menjelaskan duduk masalah keputusan kontroversialnya kepada Tempo pada awal Februari lalu.
Bagaimana ceritanya sehingga Departemen Keuangan menunjuk Anda (yang sudah pensiun) menjadi direktur utama?
Mulanya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menggabungkan manajemen PT Industri Sandang I dengan II. Seluruh direksi Sandang I diberhentikan dengan hormat, termasuk saya sebagai direktur pemasaran. Ketika itu terpikir oleh saya untuk mengajukan pensiun dini. Namun, saya diminta membantu Direktur Sandang Pak Ismoedi.
Pada 1996, saya pensiun dini. Pada 1997, bulannya kalau tidak salah Juni, ada pemberitahuan dari Departemen Keuangan agar saya datang ke Jakarta. Ternyata saya diberi tugas mengelola Sandang I karena jabatan direktur utama di sana kosong setelah pemerintah memisahkan kembali manajemen Sandang I dan II.
Anda tahu alasan penunjukan sebagai direktur utama?
Saya tidak tahu. Itu pertimbangan atasan. Saya siap saja melaksanakan tugas. Waktu itu saya dibantu Direktur Produksi Teknik Pak Sudiharjo dan Pak Imron, direktur keuangan. Nama lengkap mereka saya lupa. Alhamdulillah, selama periode 1997-2000, kinerja Sandang I cukup baik.
Ada tekanan dari pemerintah, misalnya Departemen Keuangan, agar penyelesaian tukar guling Sandang I dengan Graha Delta Citra dipercepat?
Tidak ada. Pemerintah hanya minta semua persoalan diselesaikan, termasuk tukar guling.
Mengapa Anda bersedia menandatangani perjanjian tukar guling yang dinilai banyak lembaga merugikan?
Saya tentu memiliki dasar, tapi semua dokumen itu di kantor pusat.
Bukankah Anda termasuk anggota tim task force yang menyimpulkan tukar guling merugikan negara?
Kesimpulan ini baru saya lihat setelah menjadi direktur utama. Saya menjadi anggota tim atas permintaan Pak Ismoedi. Jujur saja, pikiran saya ketika itu mau pensiun, tapi ada permintaan menjadi anggota tim task force.
Jadi, Anda tak tahu hasil kesimpulan tim itu?
Tidak. Bisa dicek kehadiran saya, satu atau dua kali saja. Jujur, saya tidak intensif dalam rapat itu, apalagi sampai pada kesimpulan penolakan tukar guling. Saya juga tidak punya dokumen (menunjuk dokumen yang diperlihatkan Tempo).
Setelah Anda menjadi direktur utama dan mempelajari tukar guling Senayan, apakah proyek itu memang merugikan?
Tergantung melihatnya dari sisi mana, karena perjanjian ini yang merintis Pak Sumedi. Dalam perjalanannya memang ada tawar-menawar, ada semacam koreksi. Itu yang optimal bisa diselesaikan. Bukan serta-merta selesai begitu saja, tapi terjadi perdebatan panjang. Alhamdulillah, setelah proses tukar guling, pabrik Karawang bisa menjadi lokomotif Sandang I dan mendapat keuntungan. Itu bisa dicek.
Tapi Anda menandatangani perjanjian yang dirintis 1991 itu pada 1997. Bukankah rentang waktunya teramat jauh, sehingga dilihat dari harga tanahnya saja akan berbeda jauh?
Wah..., saya lupa. Sudah lama sekali, tapi memang itu jadi acuan. Saya tidak memegang dokumen dan harus saya pelajari dulu.
Bagaimana soal kekurangan bangunan di Karawang?
Ya, itu juga ramai sekali. Kami berpatokan pada spesifikasi. Anda boleh tukar guling dengan spesifikasi mesin seperti ini dan output produk sekian. Nah, itu yang dilakukan. Nanti, soal tarifnya seperti apa, itu silakanlah. Kita ngotot soal spesifikasi ini.
Semua permintaan Sandang I dipenuhi pihak Anthony Salim?
Waktu itu ada negosiasi, tapi saya tidak hafal. Ini perlu klarifikasi, tapi perlu menghadirkan semuanya, dari direktur produksi dan lainnya.
Anda kenal dengan Anthony Salim?
Yang namanya Salim saja saya tidak tahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo