Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Film ini dibuka dengan adegan Ibu (Laurie Metcalf) dan sang puteri remaja (Saoirse Ronan) di atas mobil terserap drama radio sembari mengusap air mata. Sang anak bernama Christine tetapi ngotot agar orang memanggilnya Lady Bird.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sang Ibu sesekali mengalah dan memanggilnya sesuai tekanan anaknya. Kali lain, sang anak mengalah. Seperti di mobil itu, ketika Lady Bird ingin memasang lagu yang berbeda, sang Ibu menolak. Jadilah suasana yang semula asyik, kompak dan intim menjadi dingin. Lantas mereka bertengkar. Lantas mereka saling menjerit. Lantas Lady Bird mendadak membuka pintu dan menggulingkan diri keluar. Astaga…
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Demikianlah dinamika hubungan Lady Bird dengan ibunya sepanjang film. Sang Ibu tegas tapi sayang, cerewet tetapi pengertian, yang semuanya diartikan oleh Lady Bird sebagai “menyebalkan”. Kosa kata remaja terhadap orang-tua (apakah diucapkan atau hanya antar teman atau dalam hati) semacam “orangtuaku menyebalkan”, “orangtuaku menjengkelkan” dan berbagai jenis rangkaian ngambeknya yang bertaburan sepanjang film ini.
Tak heran kisah Lady Bird adalah kisah semua ibu yang gugup: sesekali ingin merasa akrab dan mencoba memahami kegalauan remaja, tetapi lantas berdiri tegak dengan tegas mencoba menjadi orang-tua ketika melihat tanda-tanda hormonal yang menggelegak. Sesekali ingin memperlihatkan rasa sayang dengan perhatian, tetapi diinterpretasikan dengan “turut campur urusan pribadi”.
Pokoknya inilah masa membingungkan antara orang-tua dan anak dan Greta Gerwig menampilkannya dengan jujur, sederhana sekaligus penuh humor.
Salah satu adegan film Lady Bird
Gerwig juga menampilkan kisah khas SMA yang kita kenal: kelompok-kelompok “anak populer” dan “anak-anak biasa” . Lady Bird yang masuk kelompok anak biasa, kepingin juga bergabung dengan kelompok cantik-bening dan aduhai-gantengnya Timothée Chalamet itu. Berhasil gabung. Tapi kita juga langsung tahu: bergaul dengan anak-anak populer di SMA hanyalah bermain-main di pinggir kehidupan. Banal, dungu, dan serba palsu.
Lady Bird yang cerdas, peka dan bandel itu tentu saja tahu dengan segera apa yang terbaik untuknya. Seperti halnya ketika dia tahu jika suatu hari dia tak jujur pada Ibunya, dia sendiri akan menderita.
Bahwa Saoirse Ronan mendapatkan gelar Aktris Terbaik mengalahkan serangkaian nama besar pada ajang Golden Globe Award tahun ini tak terlalu mengejutkan. Penampilannya dalam film “Atonement” ketika dia masih berusia 13 tahun yang diganjar nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik Academy Awards 2007 itu kini menjadi lebih matang dan sangat meyakinkan.
Ronan menggambarkan seorang remaja biasa, dengan keinginan wajar: pacar cakep, teman yang keren tapi toh dia ingin menempuh pendidikan yang baik dan tetap menginginkan restu ibunya yang dia cintai. Sang Ibu yang diperankan Laurie Metcalf —seorang aktris veteran yang jarang diperhatikan—sungguh luarbiasa dan sangat patut menerima Oscar untuk tahun ini.
Gerwig yang mengaku bahwa cerita ini adalah cerita dirinya dan hubungannya dengan kota Sacramento kini menjadi seorang sutradara papan atas hanya melalui film debutnya. Film Lady Bird berhasil meraih penghargaan Film Terbaik Kategori Komedi dalam Golden Globe dan dinominasi dalam Academy Award yang akan diumumkan segera dalam kategori Film Terbaik, Aktris Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, Skenario Asli Terbaik dan Sutradara Terbaik.
Meski tampaknya Ronan akan kalah oleh Francis McDormand dalam film “Three Billboards Outside Ebbing, Missouri”, tetapi banyak sekali yang menjagokan Ronan, seperti juga banyak yang memihak Timothée Chalamet sebagai Aktor Terbaik untuk alasan yang sama: mereka luar biasa berbakat dan mereka berhak menerimanya meski masih sangat muda.
Tetapi Oscar adalah Oscar. Lazimnya para pemilih akan memberikan pada para aktor sepuh terlebih dahulu.
LADY BIRD
Sutradara : Greta Gerwig
Skenario : Greta Gerwig
Pemain : Saoirse Ronan, Laurie Metcalf, Timothée Chalamet