Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nun jauh di dasar laut yang paling dalam, di tubuhnya yang paling rahasia, terdamparlah sebuah peradaban Atlantis. Bukan hanya di daratan, para manusia lautpun sibuk berebut tahta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adalah Arthur Curry (Jason Momoa), putera half breed, atau keturunan perkawinan campur manusia biasa Thomas Curry (Temuera Morrison), penjaga Mercusuar yang jatuh cinta dan menikah dengan Puteri Atlanna (Nicole Kidman), puteri raja Atlantis. Pasangan itu tahu, perkawinan mereka suatu saat akan ‘terganggu’, karena Atlanna terus menerus dipanggil pulang ke dasar laut. Maka ketika suatu hari dia harus ‘kembali’, Thomas membesarkan Arthur sendirian sembari setiap pagi mengunjungi dermaga untuk menanti sang isteri kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arthur tumbuh menjadi seorang anak lelaki yang mampu berkomunikasi dengan mahluk dari dasar laut. Sama seperti adegan Harry Potter kecil yang begitu saja ‘berbincang’ dengan ular pada acara kunjungan sekolah, si kecil Arthur yang juga dirundung anak-anak berandal lantas membungkam mereka karena kemampuannya membuat para ikan hiu yang mengerikan itu tunduk padanya.
Sementara Arthur akhirnya berhasil mengadaptasikan diri dengan kehidupan darat sebagai bagian dari masyarakat manusia biasa, di dasar laut terjadi ‘saling tikam’ karena adik tiri Arthur, Orm (Patrick Wilson) si blonda jahat –yang berfungsi menjadi semacam Draco Malfoy dalam jagat Harry Potter ---berambisi untuk menjadi penguasa tujuh lautan.
Sudah bisa diperkirakan, Arthur atau Aquaman diperlukan kehadirannya di perut laut untuk mengamankan situasi. Si cantik Mera (Amber Heard), puteri dari Raja Nereus membujuk Arthur untuk kembali ke kampung halaman, karena Orm mempunyai niat besar menghajar mahluk daratan.
Rebutan tahta dan puteri cantik antar kakak-beradik tentu bukan barang baru. Tetapi film superhero terbaru ini menjadi menarik karena dua hal: pertama, serial Aquaman versi komik (tokoh ini pertama kali diperkenalkan tahun 1941) untuk waktu yang lama kurang diterima dengan sikap serius sebagaimana superhero lainnya. Manusia yang “mampu berbincang dengan ikan” atau “temannya ikan tuna” bukanlah sosok superhero yang lazim. Penampilan Aquaman yang terus menerus berubah, dari blonda cepak, hingga akhirnya berambut panjang kecokelatan juga tak membantu memori para penggemar komik. Kedua, sutradara juga mempunyai tantangan untuk memvisualisasikan kehidupan di dasar laut yang membutuhkan imajinasi tak terbatas dan tak terduga. Bukan saja sekedar membuat penonton yakin bahwa mereka bisa berbincang seperti manusia biasa (dengan suara) di dalam air.
Bahwa Jason Momoa kemudian terpilih memerankan Aquaman, maka sudah terasa semacam ‘kredibilitas’ sang tokoh. Bukan saja dari penampilannya yang gigantik dengan rambut panjang yang awut-awutan dan suara yang menggelegar, tetapi juga karena penonton sudah menyaksikan perannya yang meyakinkan dalam Game of Thrones , sebuah campuran elemen ‘purba’ dan fantasi. Dan itulah yang dibutuhkan sosok Aquaman yang belasan tahun seolah tak pernah memperoleh legitimasi di antara ‘rekan-rekan’ sesama superhero di Justice League kini menjadi sosok yang lebih meyakinkan.
Jason Momoa memerankan Arthur Curry dan Aquaman dengan serius. Tetapi tentu saja, seperti para superhero lainnya selain Batman yang senantiasa murung (kita memberi perkecualian pada Batman versi George Clooney yang cengar cengir terus), Aquaman tentu saja selalu mencelat dengan kalimat-kalimat ejekan dan humor.
Tetapi adalah visualisasi kehidupan Aquaman di dasar laut, yang melesat hingga ke labirin dan menguak berbagai ceruk baru. Dalam pencarian Aquaman untuk senjata masa lalu itu, dia bukan saja harus menebak dan menjawab berbagai teka teki seperti permainan anak-anak, tetapi dia juga harus melalui trench, kawasan palung yang penuh sesak dengan berisi ratusan ribu –atau mungkin jutaan mahluk jahat yang disebut trench yang memakan apa saja yang mereka inginkan dan air liurnya bisa melumpuhkan manusia biasa.
Berenang, menghantam dan menghindar dari air liur trench yang mengerikan itu adalah adegan yang panjang sekaligus terasa baru (dibanding beberapa adegan Aquaman yang sesekali agak mirip Iron Man). Bagian inilah yang membuat film Aquaman jadi unik dan hanya bisa dilakukan seseorang yang berasal dari dua dunia seperti Aquaman.
Perkelahian Aquaman dengan adik tirinya pun sebuah adegan yang jauh lebih asyik daripada mendengarkan perkelahian verbal yang isinya sekedar tukar menukar ucapan maskulin.
Satu hal yang mungkin penting bagi penggemar superhero DC, kali ini Aquaman sudah memenuhi kredibilitasnya. Mungkin belum mencapai taraf sedalam Batman dan Superman, tetapi dia sudah mulai memiliki roh. Sosok Aquaman kali ini sudah membuat kita yakin betapa dasar laut memiliki begitu banyak cerita dan rahasia.
AQUAMAN
Sutradara: James Wan
Skenario: David Leslie, Johnson-McGoldrick, Will Beall
Berdasarkan “Aqua Man” karya Mort Weisinger dan Paul Norris
Pemain: Jason Momoa, Amber Heard, Patrick Wilson, Willem Dafoe, Nicole Kidman, Dolph Lundgren, Yahya Abdul-Mateen II