Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah buku berisi sebuah warisan resep keramat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Si kecil Bima (Farras Fatik) menjaga buku resep dari almarhum ayahnya seperti menjaga jiwanya sendiri. Bukan hanya karena dia gemar makan, suka memasak dan menggunakan lidahnya dengan cermat untuk menentukan tingkat kegurihan, keasaman, atau kemanisan,tetapi lebih lagi karena tubuh kecil berusia 10 tahun itu memiliki gairah dan keinginan tahu tentang makanan. Passion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegairahan inilah yang mendorongnya rajin menabung agar bisa ikut kompetisi Cooking Camp atau Koki-koki Cilik yang dipimpin chef senior Pak Malik (Adi Kurdi) dan Chef Grant (Ringgo Agus Rahman). Ternyata ongkos administrasi 10 juta rupiah pun masih kurang (mahal sekali ya mau ikut kompetisi), maka rombongan sekampung urunan demi si koki cilik berbakat yang mereka banggakan. Naik angkot pun bersama rombongan pendukung tak mengapa, karena itulah bagian dari Indonesia.
Tapi tentu saja saingan Bima tak boleh dipandang enteng. Ada gerombongan indo yang cakep-cakep seperti si kembar Ben (Cole Gribble) dan Clay (Gribble) yang tampaknya dipimpin oleh Oliver (Patrick Miligan) tapi jelas menjadi geng bully bagi peserta lain. Para cowok indo ganteng ini ternyata anak-anak pemilik restoran, sama dengan tokoh Audrey (Chloe Xaviera) yang sudah tiga kali berturut-turut menjadi juara dan merupakan puteri seorang pemilik restoran ternama.
Adegan film Koki-koki Cilik. Youtube.com/MNCP Movie
Formula si underdog yang berbudi ini digarap dengan menarik, lucu tanpa khutbah berkepanjangan. Bima tampak tak takut dengan para bully. Dia maju terus meski tak paham beda sushi dan lemper; atau tak paham mengapa ‘mantan chef’ Rama (Morgan Oey) yang begitu mahir memasak harus bersembunyi di Kawasan Cooking Camp dan hanya ditugaskan bebersih. Bima adalah perwakilan anak dari keluarga serba pas-pasan yang polos, baik hati sekaligus punya cita-cita besar untuk menjadi koki yang bisa menyenangkan lidah penikmat masakannya. Ini bagian moralitas yang dengan hati-hati digarap Ifa agar jangan menjadi cerita yang serba menggurui.
Sembilan puluh menit itu tak terasa karena penulis skenario Vera Varidia dan sutradara Ifa Isfansyah dengan cerdas mengisi ketiga babak dengan cerita yang mengalir dengan asyik, lancar sekaligus lucu. Meski Bima adalah peran utama film ini, hampir setiap anak memiliki porsi yang pas lengkap dengan keistimewaan, keunikan, kebandelan mereka. Para pemain anak-anak yang mendukung Bima bermain dengan bagus dan solidaritas mereka sungguh mengharukan. Farras Fatik dan Morgan Oey sebagai murid dan mentor tampil kompak.
Membuat film tentang makanan bukan perkara mudah karena penulis skenario (dan sutradara) harus mampu mengawinkan drama para tokohnya dengan seluk beluk kuliner. Kalau sineas dan penulis cerita tidak menikmati seni kuliner, mending bikin film lain saja. Mengawinkan film kuliner dan anak-anak adalah tantangan yang bertumpuk, karena memuat film anak artinya harus membuat film yang disukai seluruh keluarga, harus mempunyai visi moral tanpa berkhotbah.
Adegan film Koki-koki Cilik. Youtube.com/MNCP Movie
Karena itu ketika sutradara Ifa Isfansyah menyatakan akan membuat film Koki-koki Cilik, saya menganggap sutradara ini nekad. Tetapi ketika saya menyaksikan film ini, saya gembira karena Ifa Isfansyah sudah ‘kembali ke elemennya’ setelah tempo hari sempat kesasar ke beberapa ‘area’ tema yang menurut saya bukan kawasannya. Ifa berhasil menampilkan moral perkawanan yang lebih penting daripada persaingan dengan tanpa harus melalui dialog pedantic orang tua. Ifa bahkan memperlihatkan sebagian problem justru ada pada orang tua (Ibu Audrey yang diperankan Aura Kasih) yang saling bertengkar.
Hanya ada satu dua ganjalan yang agak menggampangkan cerita (adegan Audrey yang menentang ibunya dan begitu saja gelar berubah), seolah ada rasa terburu-buru ingin membuat akhir cerita yang bahagia. Tetapi, di luar itu, film ini sungguh sebuah film yang charming, yang membuat kita mengucapkan dengan lega kepada sutradara Ifa: selamat datang kembali.
KOKI-KOKI CILIK
Sutradara: Ifa Isfansyah
Skenario: Vera Varidia
Pemain: Morgan Oey, Farras Fatik, Ringgo Agus Rahman, Adi Kurdi, Chloe Xaviera, Aura Kasih, Fanny Fabriana
Produser: Rissa Putri
Produser Eksekutif: Toha Essa
Produser Kreatif: Lukman Sardi