Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
29 Mei 2006
Tiba-tiba lumpur muncrat dari perut Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, di area sumur eksplorasi minyak dan gas Banjar Panji 1, milik Lapindo Brantas Inc. Debitnya kecil saja, sekitar 5.000 meter kubik per hari. Tapi semburan itu tak segera disumbat. Pada hari keseratus, debitnya menjadi 10 kalinya. Setelah seribu hari lewat, debit harian lumpur itu sudah setara dengan volume 100 kolam renang olimpiade.
29 Mei 2009
Pemicu semburan lumpur itu menjadi sengketa: mungkin akibat kesalahan para pengebor di sumur eksplorasi Lapindo, bisa pula karena tabiat alam. Apa pun penyebabnya, lumpur kental yang susah dipompa ini sudah menenggelamkan 12 desa dengan 10 ribu rumah, 28 pabrik, dan seribuan hektare lahan pertanian. Kerugian akibat lumpur ini per tahun ditaksir tak kurang Rp 45 triliun. Ini masih bisa terus membengkak.
29 Mei 2036
Bila bolong di bumi Porong tak disumbat, lumpur diperkirakan baru berhenti muncrat 30 tahun sejak pertama kali muncul. Artinya, sekitar 1,1 miliar meter kubik lumpur dari perut bumi akan pindah ke permukaan. Ini cukup untuk menutup seluruh Sidoarjo dan Kota Surabaya setebal 1,5 meter. Kota Pahlawan tinggal kenangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo