Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada pukul 03.03 WITA Jumat dinihari, 3 Mei 2024. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan ketinggian air berkisar 30 sentimeter hingga maksimal tiga meter setelah hujan deras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Keera, Kecamatan Pitumpanua, dan Kecamatan Tempe," kata Muhari melalui siaran pers, Sabtu, 4 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Muhari, tidak ada korban jiwa dalam akibat air bah tersebut. Dari hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, terdapat 255 kepala keluarga atau 655 jiwa di Kecamatan Keera yang terdampak.
"Jumlah warga terdampak di Kecamatan Pitumpanua dan Kecamatan Tempe masih dalam pendataan," ucapnya.
Untuk sementara, kata dia, tim sudah mendata sejumlah kerugian di Kecamatan Keera. Terdapat 215 unit rumah terdampak, bahkan ada tiga rumah yang hanyut. Genangan air membuat gedung SMP Satap 4 dan SD Negeri Lompoe 397 rusak berat. Ada juga 30 hektare sawah yang terdampak, serta jalan sepanjang yang digenangi banjir.
"Personil BPBD Kabupaten Wajo masih berusaha mencapai titik lokasi banjir di Kecamatan Pitumpanua dan Tempe," tutur Muhari.
Dia juga menyebutkan tim gabungan sempat menghadapi kesulitan melewati jalan yang terdampak banjir. “Serta listrik yang padam.”
Hujan masih turun di lokasi terdampak banjir. Muhari memastikan tim gabungan terus memantau kondisi terkini, sembari mengevakuasi penduduk lokal. "Kebutuhan mendesak saat ini adalah pemenuhan kebutuhan permakanan bagi warga terdampak."
Pilihan Editor: Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa