Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 20 kali gempa embusan Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pada periode 16 - 31 Juli 2024.
"Terekam juga sebanyak enam kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa skala II MMI dengan amplitudo 55 milimeter dan dan 54 kali gempa tektonik jauh," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, P Hadi Wijaya dalam keterangan yang diterima di Manado, Selasa 6 Agustus 2024 yang dilansir Antara.
Dari hasil evaluasi, Badan Geologi menilai pada umumnya kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik yang diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah erupsi 30 April 2024, aktivitas Gunung Ruang mengalami penurunan. Tingkat aktivitas Gunung Ruang diturunkan dari level III (siaga) menjadi level II (waspada) terhitung mulai 18 Mei 2024 pukul 09.00 WITA.
Aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah sangat menurun dibandingkan dengan bulan April-Mei 2024 dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran satu sampai dua kali per hari.
Secara visual masih teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis-tebal dan tinggi sekitar 50 - 100 meter dari puncak. Tinggi asap tercatat menurun dan jumlah gempa hembusan lebih sedikit dibandingkan dengan Juni 2024.
"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," kata Hadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini