Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banjir Air Bening Kebiruan di Cengkareng, PAM Jaya Tegaskan Bukan Karena Pipa Bocor

Banjir air bening di Taman Palem biasanya terjadi pada musim hujan, dan sudah beberapa kali terjadi.

4 Februari 2025 | 06.34 WIB

Tangkapan layar dari video viral yang merekam banjir dengan air jernih di Jakarta. Tempo/Jati Mahatmaji
Perbesar
Tangkapan layar dari video viral yang merekam banjir dengan air jernih di Jakarta. Tempo/Jati Mahatmaji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PAM Jaya mengunggah video terkini mengenai ‘banjir premium’ di Cengkareng, Jakarta Barat, yang belakangan viral di media sosial karena warna airnya. Dalam video tersebut, warna air terlihat bening kebiruan, berbeda dengan banjir yang umumnya cenderung cokelat dan keruh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Area Business Manager Cengkareng Regional Barat Selatan PAM Jaya Lola Utami mengatakan hari ini pihaknya sudah melakukan leak survey (survei kebocoran) dan investigasi di lokasi sekitar. “Bahkan sudah wawancara dengan warga sekitar juga. Tidak ditemukan kebocoran pipa jaringan milik PAM Jaya,” kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin, 3 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lola menjelaskan, tim leak surveyor NRW Regional Barat-Selatan di wilayah Taman Palem Cengkareng Timur PAM jaya sudah melakukan penelusuran dan survei di lapangan pada Sabtu, 1 Februari 2025. “Pengamatan dan investigasi di lapangan tidak ditemukan sisa genangan maupun kebocoran pipa jaringan milik PAM Jaya di sana. Kering,” tuturnya.

Mereka juga telah berkoordinasi dengan pihak developer Mutiara Taman Palem dan warga sekitar yang terdampak banjir. “(Developer) mengonfirmasi tidak terjadi bocoran juga,” kata Lola. “Hasil wawancara dengan sebagian warga di sana menyimpulkan bahwa banjir air bening di Taman Palem biasanya terjadi pada musim hujan, dan sudah beberapa kali terjadi, ketika curah hujan tinggi dan permukaan tidak dapat menyerap air dengan cepat.” 

Lola menjelaskan, Taman Palem terletak di daerah yang relatif rendah sehingga air hujan dapat mengalir ke area tersebut dengan mudah dan sistem drainase kemungkinan tidak cukup efektif untuk mengalirkan air limpasan hujan sehingga menyebabkan banjir.

Pantauan Tempo di lokasi, Senin sore, 3 Februari 2025, banjir tersebut juga sudah surut. Tidak ada sisa genangan air di sekitar kawasan Taman Palem itu. Kendaraan, baik mobil maupun motor, sudah ramai melintas. Para pejalan kaki juga sudah beraktivitas seperti biasa. Di ruko-ruko sekitar lokasi, masyarakat tampak kembali menjalankan kegiatan mereka. 

Sebelumnya, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan hipotesa awal banjir premium, “bisa disebabkan karena drainase di sekitar area memang bersih sehingga air hujan yang jatuh tidak tercampur air lumpur sampah."

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta Mohamad Yohan memiliki dugaan yang sama dengan Arief. Dia menambahkan bahwa banjir air bening di Taman Palem biasa terjadi pada musim hujan, ketika curah hujan tinggi dan tanah tidak dapat menyerap air dengan cepat.

Menurut Yohan, Taman Palem terletak di daerah yang relatif rendah sehingga air hujan dapat mengalir ke area tersebut dengan mudah dan sistem drainasenya kemungkinan tidak cukup efektif untuk mengalirkan air hujan sehingga menyebabkan banjir. "Jadi banjir bukan dari kebocoran saluran PAM atau sumber lainnya," kata Yohan secara terpisah, Sabtu, 1 Februari 2025. 

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam tulisan ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus