Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Prediksi Jakarta Hujan Rabu Malam, Pagi Cenderung Berawan

BMKG memprediksi suhu udara sebagian besar wilayah di Jabodetabek hari ini berkisar 25-32 derajat Celcius, kecuali di Bogor.

9 April 2025 | 05.32 WIB

Hujan deras mengguyur Jalan Gatot Subroto, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Hujan deras mengguyur Jalan Gatot Subroto, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi hujan petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya pada siang menjelang malam nanti, Rabu, 9 April 2025. Hujan dengan skala lokal itu diprediksi mengguyur Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk prediksi cuaca 24 jam yang diterbitkan BMKG pada pukul 19.00 WIB Selasa kemarin, cuaca masih cenderung berawan sejak pukul 01.00 WIB, Rabu dinihari, hingga pagi ini. Tingkat kelembapan udara di sekitar Jabodetabek umumnya berkisar 70-95 persen. Angin cenderung bertiup ke timur dengan kecepatan sekitar 05-20 kilometer per jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tim BMKG memprediksi cuaca berawan masih awet hingga tengah hari nanti. Adapun sejak siang menjelang pukul 19.00 WIB, hujan ringan hingga sedang mulai mengguyur di sebagian Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bogor. Angin kencang dan kilat kemungkinan akan muncul di antara wilayah tersebut.

Sepanjang hari ini, BMKG mencatat suhu udara sebagian besar wilayah di Jabodetabek tak akan lebih dari kisaran 25-32 derajat Celcius. Suhu terendah di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor lebih adem dari wilayah sekitarnya, yaitu 22 derajat Celcius.

Indonesia sudah memasuki transisi dari musim hujan menuju kemarau. Peralihan ini dipicu aktifnya Angin Monsun Asia menjadi Angin Monsun Australia. Ketika ditinjau BMKG pada awal bulan lalu, La Nina di Samudra Pasifik telah bertransisi menuju El Nino Southern Oscillation (ENSO) netral. Ada juga fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) pada fase netral di Samudra Hindia.

Menurut analisis BMKG, awal musim kemarau 2025 masuk secara bertahap mulai Maret di sebagian kecil wilayah Jawa Barat bagian utara, sebagian Pulau Madura atau Jawa Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, serta Nusa Penida di Bali. Sejak April, kemarau masuk bertahap ke wilayah Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pada Mei 2025, kemarau meluas ke sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, hingga Papua bagian selatan. Iklim kering itu diperkirakan sudah menjangkau sebagian besar area Sumatera pada Juni mendatang.

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus