Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyiapkan upaya mitigasi untuk menghadapi bencana banjir di musim hujan. Upaya mitigasi ini dibagi menjadi 2, mitigasi struktural dan non-struktural.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada mitigasi struktural, BPBD DKI melalui Dinas Sumber Daya Air telah dan akan melakukan pengerukan atau pengurasan pada saluran, kali, sungai, dan waduk melalui kegiatan Grebek Lumpur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, penyelesaian program pengendalian banjir 942-DV yang merupakan pembangunan 9 sistem polder, 4 waduk, revitaliasasi 2 sungai, dan drainase vertikal akan dikebut.
Kementerian PUPR juga akan mengkebut pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan SUkamahi. "Percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai pada tahun 2022 oleh Kementerian PUPR RI," kata BPBD dalam keterangan tertulis Ahad, 9 Oktober 2022.
Suku Dinas Sumber Daya Air di lima Wilayah Kota Administrasi juga akan operasikan pompa stasioner dan pompa mobile. Juga mengerahkan Pasukan Biru untuk membersikan tali-tali air yang tersumbat.
"Mengerahkan Satgas/ Pasukan Biru untuk membersihkan tali-tali air yang tersumbat di 5 wilayah, membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran di 5 wilayah, membuka-tutup pintu air, menyedot air dengan menggunakan pompa mobile dan pompa stasioner, dan membantu mengevakuasi warga," tulis BPBD.
Dinas SDA nantinya akan lakukan pemompaan air rob dari kantong-kantong rumah warga dengan pompa mobile bila pasang air laut mulai surut.
"Apabila air masih tinggi dan dianggap membahayakan, warga sekitar akan dipindahkan sementara ke lokasi pengungsian terdekat," tambahnya.
Pembuatan tanggul permanen di kawasan pelindo juga akan dilanjutkan tahun ini.
Lewat mitigasi non-struktural, BPBD akan menyebarkan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) pada masyarakat melalui media sosial dan internet. Juga berikan peringatan dini tentangf kenaikan TMA.
"Memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram," ujar BPBD.
BPBD nantinya akan menyiagakan 167 personel Petugas Penanggulangan Bencana pada tiap kelurahan di Jakarta untuk mengkebut koordinasi dan penanganan bencana. Mereka juga akan distribusikan sarana dan prasarana pendukung penganganan banjir.
"Mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir, seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, dll," tuturnya.
Mereka akan mengevaluasi rencana kontijensi penganggulanangan banjir dan memastikan kesiapan posko siaga bencana dan lokasi pengungsian.
MUHSIN SABILILLAH