Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin, 20 Januari 2025, pukul 23.00 WIB. Akibatnya, satu warga dilaporkan meninggal dunia dan 264 warga terpaksa mengungsi di beberapa titik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal melaporkan satu warganya meninggal dunia dan empat luka ringan akibat tanah longsor di Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, selain Kecamatan Sukorojo, longsor juga menerjang Kecamatan Boja, Limbangan, Patean dan Plantungan. "Total sebanyak 16 rumah rusak, dan 25 jiwa terdampak," kata Muhari melalui pesan tertulis, Rabu, 22 Januari 2025.
Sementara wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Patebon, Cepiring, Boja, Rowosari, Patean, dan Kendal. "Banjir terparah terjadi di Kecamatan Patebon yang berdampak jebolnya tanggul Kali Bodri," ujarnya. Tercatat 1.065 rumah, 10 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, enam fasilitas pendidikan dan tujuh perkantoran terdampak banjir hingga ketinggian satu meter.
Laporan terkini menyebutkan banjir telah surut, namun hingga Rabu pagi, 22 Januari 2025, masih terdapat 264 warga yang bertahan di empat titik pengungsian. "Yakni di rumah dinas Bupati (25 orang), Car Centro (35 orang), SMA 1 Pegandon (86 orang) dan di kantor Dinas Perhubungan (118 orang)," kata Muhari.
Petugas gabungan BPBD, TNI Polri, PMI hingga relawan masih terus melakukan pendataan korban terdampak serta mendirikan posko-posko bantuan untuk kebutuhan logistik, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Adapun dapur umum didirikan di gedung PKK dan PMI Kabupaten Kendal.
Meski banjir telah surut, kata Muhari, petugas masih berjaga untuk antisipasi adanya banjir susulan. Warga diminta tetap waspada, khususnya bagi warga di sekitar tanggul Kali Bodri. BNPB juga mengimbau untuk selalu waspada terhadap penyakit yang dapat menyerang warga pascabanjir.
Kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, kata Muhari, agar mempersiapkan perlengkapan darurat, seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan. Selain itu, mengikuti arahan petugas yang berada di lapangan dan memastikan keselamatan diri dan keluarga tetap menjadi prioritas.