BANK sperma untuk manusia memang sudah lama ada, tapi untuk harimau? Ternyata, juga ada. Kalau tak salah, baru ada satu bank sperma semacam itu, khusus untuk harimau Sumatera. Sesuai dengan namanya, fungsi bank sperma tersebut adalah untuk mengamankan bibit unggul bagi harimau Sumatera. Upaya ini dilakukan karena populasi binatang buas itu kini terancam punah. Paling tidak, agar sang raja hutan Sumatera tidak mengalami nasib buruk seperti harimau Jawa dan Bali, yang populasinya konon tidak sampai sebanyak jari tangan. Populasi harimau Sumatera saat ini ditaksir tinggal 400 ekor -- berkurang 50% dari jumlah semula yang diperkirakan 800 ekor. Penyusutan yang agak drastis inilah yang mendorong Taman Safari Indonesia (TSI) bekerja sama dengan lembaga internasional Cativie Breeding Specialist Group (CBSG), mendirikan bank sperma harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di TSI. Bank sperma harimau ini didirikan bersamaan waktunya dengan lokakarya ke-3 tentang harimau Sumatera, yang berlangsung 6-20 Februari silam. Lokakarya tentang harimau Sumatera sebenarnya sudah digelar sejak 1991. Ini merupakan kerja sama antara TSI dan CBSG dan Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Pada dasarnya, lokakarya tahunan membahas cara-cara pelestarian harimau Sumatera. Dalam lokakarya ke-2 tahun lalu, telah dibangun penangkaran harimau Sumatera di TSI, dengan biaya Rp 100 juta. Untuk pengadaan bank sperma, TSI mendapat bantuan dari pemerintah Amerika dan PKBSI. Selain itu, ada bantuan Rp 3,6 juta untuk pembelian nitrogen cair. Bank sperma yang juga dikenal dengan sebutan Genome Resources Banking ini akan bergiat tahun ini juga. "Ini yang pertama di dunia," kata pemimpin TSI, Jansen Manansang, memastikan. Dalam jajaran binatang buas, harimau Sumatera dikenal pemalu. Jika tak terpaksa, ia segan muncul di depan hewan lain. Tubuhnya kukuh, pendengarannya sangat tajam. Bulu dasarnya kuning terang dengan garis-garis hitam menyilang. Ia beranak setiap 2-3 tahun, tapi kini banyak faktor yang menyebabkan tingkat populasinya menurun. Lima tahun lalu, harimau Sumatera ini diperkirakan masih berjumlah 800 ekor. Kalau sekarang jumlahnya tinggal sekitar 400 ekor, tentulah karena habitatnya semakin sempit. Mengapa? Karena perpindahan penduduk (transmigrasi) serta frekuensi pembukaan hutan dan pengelolaannya yang semakin meningkat di Sumatera. Linus Simanjuntak, bekas Direktur Kebun Binatang Ragunan, menyebutkan satu penyebab lain, yakni perburuan dengan motif komersial. "Kan masih banyak orang punya duit dan bangga bisa memajang harimau," kata Linus kepada Joewarno dari TEMPO. Dikhawatirkan, kalau tak segera ditangani, harimau Sumatera ini akan sulit mempertahanakan eksistensinya. Untuk mengandalkan keturunan dari perkawinan dalam keluarga dekat -- misalnya induk dengan anak atau sesama anak -- akibatnya pasti buruk. Akan terjadi degradasi mutu genetik, atau tepatnya mutu harimau Sumatera merosot. Ketahanan fisiknya lemah, gampang terkena penyakit dan stres lingkungan. Dengan bank sperma, diharapkan degradasi itu tidak terjadi. Menurut Jansen Manansang, bibit harimau yang dibekukan pada suhu yang tepat tak akan rusak dalam jangka panjang. Ditambahkannya, sperma harimau Sumatera yang telah dibekukan itu tidak untuk diperjualbelikan. "Takut disalahgunakan, misalnya untuk keperluan yang tak jelas," katanya. Tapi, agar bank sperma itu bisa terisi dengan bibit harimau Sumatera, tidaklah mudah. Cara-cara pengambilan spermanya mirip dengan apa yang dilakukan oleh bank sperma manusia. Sebelum sperma diambil, harimau dibius dan diberi kode nomor. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, mulai dari keadaan gigi, kuku, mata, kuping, dan denyut jantung. Setelah dinyatakan sehat, sperma harimau diambil dengan menggunakan electro-ejaculation, yang dirangsang dengan listrik. Pengambilan dilakukan 1 sampai 4 kali. Sperma yang telah diambil lalu diperiksa melalui mikroskop yang dihangatkan 37 derajat Celsius. Langkah ini diambil untuk mengetahui volume, mortabilitas, sperm morphology, dan PH sperma. Menurut Manansang, sperma kemudian dibekukan dengan cepat dalam nitrogen cair pada suhu 160 derajat Celsius di bawah nol. Setiap tabung berisi 50 juta sperma. Tapi, segenap fasilitas ini baru bermanfaat bila sang harimau Sumatera sebagai sumber sperma memang ada. Maksudnya? Ternyata, sulit mencari makhluk itu, kendati harimau Sumatera yang ditangkarkan di kebun binatang cukup banyak. Namun, raja-raja hutan yang jinak ini tak dijamin keasliannya. Manansang juga membenarkan, harimau Sumatera yang ditangkar di kebun bintang tak jelas asal-usulnya. Kalau saja mereka merupakan keturunan dari perkawinan antara bapak dan anak (in breeding) atau anak dengan keponakan, masih lebih baik. Tapi tak mustahil harimau-harimau itu merupakan perkawinan antara harimau Benggala (India) dan harimau Sumatera (mix breeding). Berbeda dengan harimau Sumatera, harimau India terkenal indah dan bertubuh agak besar serta panjang badan yang mencapai tiga meter. Bulunya tebal mengkilat, dengan guratan hitam melintang sebanyak 18 atau 20 garis. Harimau India ini juga sering disebut Royal Bengal Tiger. Berbeda dengan harimau Sumatera dan Jawa, yang bulunya agak kusam dengan ukuran tubuh lebih kecil (2,5 dan 2,3 meter). Di Indonesia, saat ini terdapat 50 ekor harimau Sumatera yang ditangkarkan di kebun-kebun binatang dan TSI. Sedangkan di Amerika terdapat 40 ekor, Australia 6 ekor, dan Eropa 60 ekor. Hanya disayangkan, sebagian besar harimau itu diragukan keasliannya. "Mereka juga didatangkan dari kebun-kebun binatang di Indonesia," kata Manansang. Yang mungkin masih asli adalah enam harimau Sumatera yang kini berada di TSI. Menurut Manansang, harimau tersebut berasal dari sitaan PHPA Departemen Kehutanan dari Bukittinggi, Lampung, dan Aceh. Untuk mencari harimau Sumatera yang asli, sejumlah sampel darah dan kulit harimau dari beberapa kebun binatang di Indonesia kini diperiksakan ke Amerika. Juantoko, ahli konservasi Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, menyatakan, dengan adanya bank sperma, jenis harimau Sumatera bisa dipertahankan. Selain dapat menyelamatkan populasi, dengan bank sperma itu keaslian harimau Sumatera juga bisa dipertahankan. "Juga perkawinan dengan saudara, yang bisa merapuhkan kesehatan harimau, dapat dihindarkan," ujar Juantoko. Tapi mengapa harus murni? Menurut Ali Kodra, Kepala Biro Umum Kantor Lingkungan Hidup, penyelamatan suatu spesies bukan hanya berarti bagi spesies itu semata. Sampai tahun 1992, kebijaksanaan konservasi diarahkan agar satu spesies tidak punah. Tapi kini konservasi juga ditujukan untuk kepentingan umat manusia. "Kalau suatu saat nanti ternyata ditemukan, misalnya materi genetiknya, berarti spesies itu sudah dapat diamankan," ujar Ali Kodra. Linus, yang juga ketua CBSG seksi Asia Tenggara, mengatakan bahwa proyek bank sperma itu merupakan proyek jangka panjang. Ia menilai proyek tersebut merupakan langkah awal untuk menyiapkan masa depan spesies-spesies langka di Indonesia. Namun, ia juga wanti-wanti soal bantuan dari lembaga internasional. "Mereka kasih bantuan, kan karena ingin mendapat sesuatu ...," kata Linus dalam nada curiga. Apa pun alasannya, yang jelas bank sperma sudah ada, hingga upaya penangkaran harimau Sumatera sudah bisa segera dilakukan. Upaya untuk mencegah kepunahan harimau Sumatera ini -- seperti halnya upaya serupa untuk hewan langka lainnya -- tidak hanya terpuji, tapi sangat patut dikembangkan. Terumbu karang saja dipertahankan, konon pula si gagah garang, harimau Sumatera.Bambang Aji, G. Sugrahetty, dan Ida Farida
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini