Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Batuan Andesit: Sejarah Penamaan, Struktur, dan Kegunaan

Batuan Andesit terbentuk dari lava yang tercampur dengan abu vulkanik dan tuff di sisi stratovulkano.

10 Februari 2022 | 13.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batu Andesit pembentuk formasi Situs Pabahanan. Dosen Geologi dan mahasiswa Geologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto melakukan penelitian Situs Batu Pabahanan di Gunung Padang Desa Salebu, Majenang Cilacap, (31/5). Tempo/Aris Andrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Semua batuan yang menyusun kulit bumi terbentuk dan berasal dari zat yang sama, yaitu magma. Perbedaan suhu dan tekanan pada cairan magma yang mengalir membentuk batuan beku. Salah satu contoh jenis batuan beku adalah batuan andesit. Pada zaman dahulu, batu andesit banyak digunakan sebagai bahan bangunan megalitik, candi-candi, hingga piramida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari situs Geology, awalnya penyebutan andesit diambil dari nama salah satu pegunungan di Amerika Selatan, yaitu Pegunungan Andes. Batuan Andesit terbentuk dari lava yang tercampur dengan abu vulkanik dan tuff di sisi stratovulkano. Stratovolcano andesit juga ditemukan di pegunungan Amerika Tengah, Meksiko, Washington, Oregon, Arc Aleutian Alaska, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, dan Selandia Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Batuan andesit tersusun dari mineral halus yang memiliki kandungan silica lebih tinggi dari batu basal. Batuan andesit umumnya terbentuk di permukaan bumi sebagai akibat letusan gunung berapi. Ciri khas batuan andesit yaitu memiliki warna abu-abu hingga kemerahan. Selain itu, batuan ini juga memiliki pori-pori yang padat dengan struktur pejal.

Umumnya, batuan andesit sering digunakan sebagai bahan kebutuhan konstruksi. Seperti bahan pembuatan jalan raya, landasan pesawat terbang, pelabuhan, dan lain-lain. Batuan andesit banyak digunakan untuk kebutuhan infrastruktur lantaran memiliki daya tahan yang cenderung kuat terhadap cuaca. Selain itu, batuan ini tergolong tahan lama.

Batuan andesit juga umum digunakan untuk pembuatan dimension stone, yaitu potongan-potongan batu andesit yang teratur dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Untuk pembuatannya, batuan andesit dipotong menjadi ukuran tertentu, kemudian dipahat, diampelas lalu dipoles.

Contoh dimension stone adalah penggunaan batu andesit untuk ornamen dinding, lantai-lantai pelataran hotel, outdoor walls atau dinding luar, hingga tempat-tempat lainnya. Seperti misalnya di Bali, Anda mungkin sering menemui lantai batu yang berwarna gelap dan cantik, itu adalah penggunaan batuan andesit yang sudah dipoles.

Selain itu, mengutip situs DB Pedia, dimension stone dari batuan andesit juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam kerajian. Misalnya, pusat kerajinan di Majalengka, Cirebon menggunakan batuan andesit sebagai bahan dasar produknya. Di sana, Anda juga akan menemui tempat pemotongan batu andesit.

Produksi furnitur berbahan andesit di Majalengka cukup banyak lantaran di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang andesit. Ciri khas batu andesit di daerah Cirebon umumnya berwarna abu-abu dan terdiri dari dua jenis. Yaitu andesit bintik dan andesit polos.

RISMA DAMAYANTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus