Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Benarkah Lobster Dapat Hidup Lebih dari 100 Tahun?

Selain enak disantap, lobster juga dikenal karena umurnya yang panjang. Benarkah lobster umunya hidup hingga ratusan tahun?

8 Oktober 2021 | 17.09 WIB

Seorang nelayan, Marley Babb menemukan seekor lobster yang sangat langka ditemukan di perairan Teluk Maine, AS. Lobster tersebut disebut langka karena memiliki warna tubuh yang kuning. Foto: University of New England
Perbesar
Seorang nelayan, Marley Babb menemukan seekor lobster yang sangat langka ditemukan di perairan Teluk Maine, AS. Lobster tersebut disebut langka karena memiliki warna tubuh yang kuning. Foto: University of New England

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penggemar makanan laut atau sea food, lobster adalah salah satu nama binatang laut yang masuk daftar makanan lezat. Selain enak disantap, lobster juga dikenal karena umurnya yang panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lobster tertua yang pernah ditangkap diperkirakan berusia 140 tahun. Pada 2017, seekor lobster berusia 120 tahun ditemukan tinggal di sebuah restoran makanan laut di New York selama 20 tahun. Lalu, benarkah lobster umumnya bisa hidup hingga ratusan tahun?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Techtimes.com, seiring bertambahnya usia lobster, mereka juga cenderung tumbuh lebih besar dan lebih berat. Lobster tertua yang pernah ditemukan berusia 140 tahun itu memiliki berat hampir 20 kilogram.

Bukan hanya itu, pada 2012 misalnya, seorang nelayan menangkap lobster di Maine yang beratnya lebih dari 12 kilo atau seukuran balita. Banyak orang kemudian mengira dan mengukur umur lobster berdasarkan berat dan besar mereka. Semakin besar dan berat maka semakin tua umurnya.

Beberapa lobster memang memiliki rentang hidup yang sangat panjang. Lobster Amerika Homarus americanus dapat hidup hingga setidaknya 100 tahun, yang lebih dari lima kali masa hidup lobster berduri Karibia Panulirus argus, yang bahkan tidak mencapai 20 tahun.

Suhu air menjelaskan sebagian besar perbedaan usia ini. Ketika lobster berada di air hangat, seperti Karibia, mereka memiliki metabolisme yang lebih cepat. Sebaliknya, ketika mereka berada di air dingin, metabolisme mereka lebih lambat.

Dilansir dari livescience.com, seorang ahli biologi lobster di Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida, Amerika Serikat, Thomas Matthews, menjelaskan lobster Amerika yang berada di perairan Atlantik dingin di bagian utara Pesisir Timur membantu memperlambat metabolismenya dan memungkinkannya menua dengan lambat dan hidup lebih lama. “Selama ia lolos dari pemangsa dan penyakit,” kata Matthews.

Asisten profesor ilmu kelautan di Florida International University, Bracken-Grissom, mengatakan lobster memang memiliki kemampuan khusus, yaitu tidak pernah berhenti tumbuh, meskipun tingkat pertumbuhannya menurun seiring bertambahnya usia.

Nelayan menangkap sebagian besar lobster ketika invertebrata berusia antara 4 hingga 18 bulan dan beratnya sekitar 0,5 kilogram. Tetapi karena pertumbuhan yang tidak pernah berakhir, lobster Amerika yang lebih tua dapat memiliki berat hingga 11 kg.

Bracken-Grissom mengungkapkan, meskipun banyak organisme lain, berhenti tumbuh ketika mereka mencapai usia dewasa, kondisi ini tak berlaku bagi krustasea. Dengan kata lain, lobster dapat berkembang biak hingga usia tua, suatu ciri yang tidak selalu terlihat pada hewan lain.

Bahkan lobster betina yang lebih tua sering kali menjadi induk yang lebih baik karena mereka melakukan perjalanan lebih jauh ke laut untuk melepaskan telurnya. Tidak seperti lobster yang lebih muda yang biasanya bertelur lebih dekat ke pantai di mana terdapat lebih banyak polusi dan sedimen, yang dapat melumpuhkan telur.

Lobster tidak abadi, tetapi masih sulit untuk mengetahui usia mereka. Makhluk-makhluk ini melakukan molting alias ganti kulit dan hampir tidak meninggalkan apa pun yang dapat mengungkapkan usia mereka yang sebenarnya. “Lapisan perut, penutup insang, bahkan mata, semua bagian yang keras dikeluarkan,” kata Matthews kepada Live Science. “Ini adalah proses yang sulit dipercaya.”

Jawaban bagaimana mengukur usia lobster mungkin datang dari sebuah studi yang dipublikasikan di Evolutionary Applications. Dalam studi tersebut, peneliti berhasil menemukan cara menentukan usia lobster menggunakan DNA.

Tim peneliti menggunakan metode yang bergantung pada kuantifikasi perubahan DNA yang terakumulasi seiring bertambahnya usia pada lobster. Mereka berhasil mengidentifikasi hubungan yang sangat kuat antara usia dan modifikasi DNA yang memungkinkan secara akurat memperkirakan usia masing-masing lobster. Teknologi ini nanti juga memiliki potensi untuk diterapkan pada spesies lain.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus