Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Bencana Banjir di Pekanbaru, Ratusan Rumah Terendam Air Hingga 1,5 Meter

Kota Pekanbaru dirundung bencana banjir, ratusan rumah terendam air hingga ketinggain 1,5 meter. Apa masalahnya?

23 April 2021 | 14.19 WIB

Sejumlah anak bermain air ketika terjadi banjir luapan Sungai Siak di Perumahan Witayu, Pekanbaru, Riau, Rabu, 12 Desember 2018. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan meluapnya Sungai Siak merendam ratusan rumah disepanjang aliran sungai sehingga sedikitnya belasan kepala keluarga mengungsi ke tenda pengungsian. ANTARA
Perbesar
Sejumlah anak bermain air ketika terjadi banjir luapan Sungai Siak di Perumahan Witayu, Pekanbaru, Riau, Rabu, 12 Desember 2018. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan meluapnya Sungai Siak merendam ratusan rumah disepanjang aliran sungai sehingga sedikitnya belasan kepala keluarga mengungsi ke tenda pengungsian. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir merundung Kota Pekanbaru setelah hujan deras selama 4 jam lebih, mulai dari sekitar pukul 03.00 hingga pagi hari mengguyur kota ini, pada Kamis, 22 April 2021 lalu mengakibatkan  di sejumlah besar kawasan di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ratusan rumah di kawasan Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Bukit Raya terendam banjir hingga mencapai ketinggian 1.5 meter. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Sail di Pekanbaru. Kapolsek Bukit Raya, AKP Arry Prasetyo menjelaskan, sebanyak 130 rumah yang terdiri dari 88 kepala keluarga terkena dampak banjir tersebut. Puluhan warga terpaksa mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman, berjalan menembus genangan air hampir setinggi dada orang dewasa, warga juga mengevakuasi barang miliknya dibantu personel TNI dan Polri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ketinggian banjir antara 1 meter hingga 1,5 meter. Barang-barang milik warga banyak yang terendam banjir, saat ini tim masih melakukan pendataan,” ujarnya, Kamis, 22 April 2021, dikutip dari Antara.

Melansir dari riauterkini.com, dilaporkan tidak hanya perumahan warga yang terendam banjir, air bahkan menggenangi sejumlah jalan besar seperti Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Arengka. Banjir juga terjadi di Simpang Empat, Panam, terutama di ruas Jalan HR Soebrantas menuju Arengka dengan ketinggian air hampir setengah meter, akibat banjir tersebut jalan sempat tidak dapat dilalui kendaraan sepeda motor.

Selain di Panam, banjir juga terjadi di kawasan Sukajadi, di Jalan KH Ahmad Dahlan depan Kampus Pusat Bahasa UIN Suska Riau dan Jalan Dagang. Dilaporkan, genangan air bahkan mulai memasuki rumah sejumlah warga di sana. Di sekitar Pasar Dupa dan Pasar Ramai banjir juga menggenangi jalan dan rumah warga.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, mendata terdapat sebanyak 365 masalah banjir dan 113 titik banjir yang tersebar di 15 kecamatan di Pekanbaru, akibat hujan selama 4 jam pada dini hari tersebut. K

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyebutkan dari 113 titik tersebut akan diprioritaskan dalam penanganan banjir. Beberapa wilayah yang menjadi prioritas pekerjaan dalam penanganan banjir yaitu seputaran Sungai Sail, Kecamatan Tuah Madani, Tabek Gadang, dan Sungai Batak yang rawan terkena banjir.

“Seputaran Sungai Sail, di Kecamatan Tuah Madani, Tabek Gadang, dan Sungai Batak. Ini wilayah rawan banjir,” ujar Indra Pomi Nasution, Rabu, 22 April 2021, sebagaimana diwartakan website Pemprov Riau. Menurut Indra, nantinya akan diadakan normalisasi sungai dan drainase, dilakukan pembersihan menggunakan alat berat serta manual menggunakan operator dari PUPR.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri menilai Pemerintah Kota Pekanbaru lambat dalam menangani masalah banjir ini, padahal menurutnya banjir merupakan masalah tahunan yang hampir rutin terjadi di Pekanbaru.

“Pada satu sisi, kita lihat kurangnya keseriusan pemerintah mengatasi masalah bencana banjir ini. Sungai, anak sungai, kan sudah jelas siapa penanggung jawabnya. Kita lihat kadang masih saling buang badan antara provinsi dan kota. Mereka sebenarnya sudah paham, Cuma di lapangannya tidak terealisasi dengan baik,” kata Tengku Azwendi, Kamis, 22 April 2021.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus