Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 19 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, terendam banjir pada Ahad, 7 Juli 2024. Kejadian itu terjadi pukul 04.00 WITA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Satu rumah hanyut akibat peristiwa tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 7 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul mengatakan hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dampak bencana. Di samping itu, BPBD belum menginformasikan adanya korban jiwa pascabanjir. Tidak ada warga yang mengungsi akibat bencana ini.
Akibat banjir itu, pada pagi listrik terpantau padam dan jaringan komunikasi belum sepenuhnya pulih.
Banjir ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah kabupaten. Derasnya hujan menyebabkan air sungai di Kecamatan Posigadan dan Tomini tidak bisa menahan debit air yang meluap.
"Adapun Desa yang terdampak di Kecamatan Posigadan sejumlah 16 desa, sedangkan Tomini terhitung 3 desa," kata Abdul.
Sementara itu, insiden tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Tomini, tepatnya di Desa Jaya. Terdapat tiga titik longsoran di desa itu.
Menyikapi bencana hidrometeorologi basah, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat sejak Juni 2024 lalu. Status ini masih berlangsung sampai hari Selasa, 9 Juli 2024.
Pilihan Editor: JPPI Ungkap Ada Pengaduan soal Jalur Preman dalam PPDB 2024