Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Laporkan Hujan Es di Sleman, Kudus, dan Tasikmalaya Pada Hari yang Sama

Hujan es tak hanya terjadi di Sleman, Yogyakarta, seperti yang telah luas diberitakan.

13 Maret 2025 | 07.01 WIB

Warga menunjukkan hujan es di kawasan Kotagede Yogyakarta, Selasa 11 Maret 2025. Dok. Istimewa
Perbesar
Warga menunjukkan hujan es di kawasan Kotagede Yogyakarta, Selasa 11 Maret 2025. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Telah terjadi hujan es di sedikitnya tiga lokasi berbeda pada Selasa lalu, 11 Maret 2025. Fenomena cuaca ekstrem itu dicatat dalam ikhtisar cuaca harian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam lembar fakta 12 Maret 2025 yang dibuatnya, BMKG melaporkan kejadian hujan es itu tak hanya terjadi di Sleman, Yogyakarta, seperti yang telah luas diberitakan. Cuaca ekstrem itu juga terjadi di Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Mejobo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu juga di Desa Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Hujan es di lokasi ini, seperti juga di Yogyakarta, disertai hujan lebat.

BMKG juga mencatat kejadian hujan lebat pada hari yang sama di Kabupaten Boalemo dan Bone Bolango, Gorontalo. Sedangkan di Kota Bengkulu, Bengkulu, hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Sepanjang Selasa 11 Maret 2025 itu, BMKG mencatat kejadian hujan yang tergolong hujan lebat tersebar di sejumlah wilayah di Sumatera seperti di Riau, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Hujan lebat juga dilaporkan dari Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan NTT.

Sementara itu, dalam penjelasannya, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan hujan es di Sleman terjadi pada Selasa sore. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya hujan es di antaranya adalah suhu udara yang rendah dan kelembaban udara yang tinggi.

Menurut Warjono, puncak awan saat kejadian mencapai ketinggian hingga 15 kilometer. Pada ketinggian tersebut, suhu udara sangat rendah, berkisar -72,5 hingga -76 derajat Celsius berdasarkan pantauan satelit. “Sehingga kristal es terbentuk, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar,” kata dia.

Deffara Dhanya berkontribusi dalam artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus