Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 27 - 30 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Ivana Gabriella mengatakan bibit siklon tropis 96S terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Sumatera yang memberikan dampak terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka dan Samudra Hindia barat Sumatera," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu, 27 November 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Sinabang - Bengkulu, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa - NTT, Laut Natuna, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Sulawesi.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Flores bagian barat, Laut Maluku bagian utara, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua.
Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Laut Natuna Utara, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Bali - NTB. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk mewaspdai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Untuk kapal tongkang, agar menghindari kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sedangkan kapal ferry agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Untuk kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, agar menghindari kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.
Pilihan Editor: Dinilai Pradoks, Pemerintah Dorong Perdagangan Karbon di COP29 tapi Kembangkan Food Estate di Merauke