Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan buaya muara di Sungai Ratik, Desa Sungai Bekau, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang terekam dalam video ramai dibicarakan di dunia maya, pada Selasa, 19 April 2022.
Apa itu buaya muara?
Buaya muara (Crocodylus porosus schneider) berhabitat wilayah Kalimantan. Mengutip laman Taman Nasional Kutai, ciri khas buaya muara sisik bagian belakang kepala berukuran sangat kecil. Gigi buaya muara berjumlah berjumlah antara 17 hingga 19. Adapun gigi keempat, kedelapan dan kesembilan biasanya lebih besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Buaya muara jantan dewasa biasanya hidup menyendiri (soliter) daya jelajahnya lebih luas dibandingkan. Sedangkan betina. Buaya ini sering merendam hampir seluruh tubuhnya di air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Itu dilakukan tanpa mengganggu pernapasan dan penglihatannya, karena lubang hidung dan mata terletak di bagian sisi atas kepala. Sepanjang hidupnya, gigi baru terus mengalami pertumbuhan mengganti yang lama. Kekuatan tubuh buaya muara yang maksimal jika badanya terendam di air.
Selain makan kepiting dan ikan kecil, buaya muara dewasa memangsa jenis mamalia besar. Wilayah perkembangbiakan biasanya di sepanjang pasang surut sungai dan area air tawar. Buaya muara betina mulai mampu berkembang biak saat berusia 10 sampai 12 tahun, panjangnya sekitar 2,2 meter hingga 2,5 meter. Sedangkan buaya jantan saat berusia 16 tahun, ukuran tubuhnya 3,2 meter.
Saat musim berkembang biak buaya sangat agresif untuk menyerang. Pada musim bertelur, buaya sangat buas menjaga sarangnya. Induk buaya betina biasanya menyimpan 40 butir hingga 70 butir telur. Semua telur ditimbun dalam gundukan tanah atau pasir bercampur dedaunan selama 70 hari atau 80 hari.
Gundukan itu untuk melindungi telur dari suhu ekstrem, dan incaran predator. Jika terjadi banjir, maka akan melenyapkan semua embrio itu. Telur biasanya menetas setelah 80 hari atau 90 hari, tergantung suhu. Jika suhunya agak dingin akan lama menetasnya.
Habitat buaya muara
Buaya muara hidup di sepanjang sungai, muara, dan pesisir laut. Buaya muara suka berjemur saat pagi. Mengutip laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, buaya muara aktif saat siang dan malam. Buaya muara bisa membahayakan manusia jika berada di dekatnya. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya, walaupun kedalaman air melebihi panjang tubuhnya.
Habitat buaya muara yang ada di Taman Nasional Kutai, yaitu di Sungai Guntung, Sungai Teluk Pandan, Telaga Bening teluk Pandan Sungai Sangkima, Sungai Sangatta, Sungai Kandolo. Ada pula habitat buaya di sekitar Taman Nasional Kutai, yaitu Muara Sungai Bontang dan Sungai Santan.
Buaya muara termasuk jenis satwa yang dilindungi. Itu termaktub dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi. Jenis buaya ini dalam daftar Convention on International Trade of Endangered Species of Fauna and Flora (CITES) masuk dalam Appendix I.
KAKAK INDRA PURNAMA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.