Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Bone Bolango, BMKG Prediksi Cuaca Masih Buruk Beberapa Hari ke Depan

Di tengah risiko cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat selalu mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi.

9 Januari 2025 | 18.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga beraktivitas di rumahnya yang terendam banjir di Desa Talumopatu, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis 16 Juli 2020. Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi tersebut merendam ratusan rumah dan lahan pertanian di enam desa di Kecamatan Tapa dan Bulango Timur. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga desa di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, terendam banjir setelah diguyur hujan berdurasi panjang pada Rabu sore, 8 Januari 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango melaporkan ada tiga desa di dua kecamatan yang terdampak, yaitu Desa Bonda Raya dan Libungo di Kecamatan Suwawa Selatan, serta Desa Bilungala di Kecamatan Bone Pantai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memaparkan ulang data BPBD Bone Bolango, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan bahala itu merugikan 129 kepala keluarga atau setara 365 orang. “Warga masih membersihkan lumpur dan material yang terbawa arus air,” ucapnya melalui keterangan tertulis pada Kamis, 9 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Muhari, ada 306 orang korban terdampak banjir di Desa Bonda Raya, 38 orang di Desa Libungo, serta 21 orang lainnya di Desa Bilungala. Di tengah risiko cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat selalu mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi.

“Siapkan tas siaga bencana atau perlengkapan seperti dokumen penting, makanan, dan air minum untuk bertahan hidup setidaknya tiga hari,” kata Muhari.  

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia masih meningkat selama beberapa hari ke depan. Dalam salah satu analisis BMKG, bibit siklon tropis 97S yang berdampak terhadap kondisi cuaca terpantau telah berada di sebelah selatan Lampung. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan bisa disertai angin kencang, berpotensi mengguyur berbagai area, mencakup Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menyebut curah hujan juga dipengaruhi faktor lain, seperti monsun dan seruakan dingin dari Asia. “Khususnya di bagian barat Indonesia," katanya.

Curah hujan juga dipengaruhi oleh aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diprakirakan tetap aktif dalam sepekan ke depan, "Terutama di Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua."

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus