Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Deretan Gunung Berapi yang Erupsi di Dasarian Pertama Januari 2025

Pada awal Januari 2025, aktivitas vulkanik meningkat di sejumlah gunung berapi. Tak mengherankan karena Indonesia berada di Cincin Api Pasifik.

10 Januari 2025 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Truk yang membawa para relawan saat terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 7 Desember 2024. Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 5.547 warga empat desa menyingkir dan empat di antaranya menjadi korban tewas. ANTARA/Mega Tokan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2025 dimulai dengan sejumlah peristiwa ekstrem di gunung, mulai dari kematian dua pendaki hingga aktifnya sejumlah gunung berapi. Pada dasarian pertama Januari 2025, sejumlah gunung berapi di Indonesia tercatat mengalami erupsi, menandakan aktivitas vulkanik yang signifikan. Terletak di Cincin Api Pasifik, tren semacam itu tidak mengagetkan. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah daftar gunung berapi yang tercatat erupsi selama periode tersebut: 

Gunung Lewotobi Laki-laki

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan kembali mengalami erupsi pada Kamis, 2 Januari 2025 pukul 12.11 WITA. Letusan ini juga menjadikan Gunung Lewotobi sebagai gunung pertama yang meletus di tahun 2025.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat desa sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk mewaspadai potensi banjir lahar akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

"Waspada terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," kata Emanuel Rofinus Bere, Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, dalam keterangan yang diterima Antara di Labuan Bajo pada Kamis, 2 Januari 2025.

Gunung Marapi

Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 1.000 meter pada Sabtu pagi, 4 Januari 2025. Trian Ahmadi, salah satu petugas pos pemantau gunung api tersebut, mencatat bahwa letusan terjadi pada pukul 09.43 WIB.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu, tebal, dan cenderung bergerak ke arah utara dan timur laut," ujarnya dalam keterangan resmi setelah kejadian tersebut.

Trian juga menyatakan bahwa erupsi gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 30,3 milimeter. Durasi erupsi tercatat sekitar 1 menit 40 detik.

“Erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat," jelasnya pada pukul 09.51 WIB di hari yang sama.

Trian memastikan bahwa status Gunung Marapi masih dalam keadaan Waspada. Tim pemantau mengimbau agar masyarakat, wisatawan, dan pendaki menjauhi area dalam radius 3 kilometer dari kawah Verbeek.

Gunung Semeru

Letusan Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih terus berlanjut hingga Rabu dini hari, 8 Januari 2025, menurut hasil pengamatan petugas Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa pada pukul 02.47 WIB, gunung api tersebut melontarkan abu vulkanik setinggi sekitar 1 kilometer dari puncaknya. "Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi 165 detik," ujar Mukdas, seperti yang dikutip Antara pada Rabu.

Badan Geologi mencatat bahwa letusan ini adalah yang ke-14 kalinya dan merupakan aktivitas terbesar Gunung Semeru dalam 24 jam terakhir. Sekitar tiga jam sebelumnya, tim pengamat mencatat adanya letusan dengan tinggi lontaran abu sekitar 600 meter di atas puncak, atau 4.276 meter di atas permukaan laut.

Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, Gunung Semeru masih berstatus waspada. Oleh karena itu, Badan Geologi memberikan sejumlah rekomendasi, di antaranya melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak. Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berisiko terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Fachri Hamzah dan Kakak Indra Purnama berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Kontradiksi Kebijakan Sawit Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus