Deterjen dari Tumbuhan

Bahaya deterjen sudah ber-tahuntahun membuat para ahli kimia lingkungan berkerut. Setelah berkutat di antara tabung-tabung kimia, para ilmuwan akhir-nya menemukan deterjen dengan bahan aktif surfaktan yang ramah lingkungan. Dia adalah linear alkylbenzene sulphonate (LAS).

”Rinso dan Surf mengandung surfaktan biodegradable (LAS) demi menjaga lingkungan,” kata Muhammad Saleh, Direktur Corporate Rela-tion PT Unilever Indonesia, kepada Tempo Kamis pekan lalu. Penegasan itu disampaikan Saleh berkaitan de-ngan hasil pemantauan Badan Penge-lolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta yang menyebutkan sungai-sungai tercemar deterjen.

Surfaktan tipe LAS, menurut situsnya, www.lasinfo.org, diklaim bisa terurai dengan cepat. Bahkan, saat air cucian baru mengalir dari saluran air ke tempat pengolahan air, kadar surfaktan bisa berkurang separuhnya.

Surfaktan bukanlah deterjen yang paling ramah lingkungan. Di Amerika Serikat, beberapa produsen deter-jen mulai beralih menggunakan deterjen berbahan dasar tumbuhan. Salah satu deterjen dari tumbuhan itu adalah Ecover, yang mengguna-kan- surfaktan non-ionik yang ber-asal dari tumbuhan bernama sapindus.

Sapindus adalah pohon semak yang tumbuh di daerah tropis seperti Amerika Serikat bagian selatan, Cina, dan Asia Tengah. Susunan daunnya seperti daun pohon singkong. Buah-nya yang berbiji ganjil sering disebut kacang sabun karena menghasilkan zat bernama saponin. Zat inilah yang bertindak seperti surfaktan.

Deddy Sinaga (Wikipedia, Ecover.com)