Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumumkan aksi pemadaman lampu pada Sabtu, 9 November 2024, menghemat anggaran dan menurunkan emisi karbon. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan emisi karbon yang berkurang lebih dari 60 juta ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data tersebut berdasarkan dari PLN Distribusi Jakarta Raya 2024. “Penurunan emisi karbon (CO2) sebesar 66,49 ton (83 MWh x 0,8 kg CO2/KWh),” kata Asep dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 10 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan pemadaman ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menghemat energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Kegiatan itu sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2021, yang mengamanatkan aksi pemadaman lampu untuk menyosialisasikan aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon sebanyak tiga kali per tahun.
Pemadaman lampu kali ini juga bagian dari rangkaian kegiatan Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2024. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap aksi ini memberi dampak positif bagi lingkungan dan mengajak masyarakat menggunakan energi secara efisien serta ramah lingkungan.
Selain itu, kata Asep, pemadaman lampu kali ini juga menghemat dari sisi pembiayaan listrik, dengan perhitungan 83 MWh selama 1 jam dari pukul 20.30 sampai 21.30 WIB. “Penghematan ekonomi sebesar Rp 120.263.708 (83 MWh x Rp1.447,00/KWh),” tuturnya.
Area yang diinstruksikan untuk ikut pemadaman sementara kemarin berada di seluruh bangunan atau gedung kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (kecuali rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan lain-lain), jalan protokol dan arteri, simbol atau landmark Jakarta seperti Balai Kota, Monas, Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia, patung pahlawan, Patung Jenderal Sudirman, dan sejumlah jalan protokol dan arteri serta bangunan di lima kota administrasi.
Perbandingan selama satu tahun terakhir
Selama satu tahun ini, sudah dilakukan tiga kali pemadaman lampu. Pemadaman tanggal 27 April 2024 menghemat listrik 83 MWh dan biaya sebesar Rp. 120.121.280, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 70,67 ton CO2.
Lalu pemadaman tanggal 29 Juni 2024, telah menghemat listrik 69 MWh dan biaya sebesar Rp 100.336.598, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 59.03 ton CO2. Terakhir, pemadaman tanggal 9 November 2024 menghemat listrik 83 MWh dan biaya sebesar Rp 120.263.708, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 66,49 ton CO2.