Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dunia Kehilangan Hutan Setiap Tahun Lebih dari Setengah Pulau Sulawesi

Dunia kehilangan 10 juta hektare hutan per tahun atau lebih dari setengah luas Pulau Sulawesi. Apa yang harus dilakukan?

22 Maret 2022 | 10.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi hutan Kosta Rika. Living Intelligent

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kita minum segelas air, menulis di buku catatan, minum obat saat sakit atau membangun rumah, kita tidak selalu menghubungkannya dengan hutan. Namun banyak aspek lain dari kehidupan ini terkait dengan hutan dan jasa lingkungan yang disediakan oleh hutan dalam satu dan lain hal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kayu membantu menyediakan makanan dan air bersih di banyak dapur, membuat furnitur dan peralatan kayu yang tak terhitung jumlahnya, menggantikan bahan yang berbahaya seperti plastik, membuat serat untuk pakaian kita dan, melalui teknologi, menjadi bagian kedokteran atau transportasi luar angkasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tema Hari Hutan Internasional 2022, yang diperingati pada 21 Maret adalah “Hutan dan Produksi - Konsumsi Berkelanjutan”. Tema ini mengacu pada pengelolaan hutan yang lestari dan cara kita mengelola sumber daya hutan, kunci dalam memerangi perubahan iklim.  Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional (IDF) pada 2012.

Pengelolaan hutan yang lestari juga berkontribusi pada kemakmuran dan kesejahteraan untuk generasi sekarang dan masa depan.  Hutan  memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Sangat penting untuk memproduksi dan mengkonsumsi kayu dengan cara yang lebih ramah lingkungan bagi bumi dan penghuninya. Mari kita lindungi sumber daya yang mudah diperbarui ini dengan pengelolaan hutan yang berkelanjutan”, ujar Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, dalam rilis yang diterima Tempo.Co.

FAO menyebutkan, dunia kehilangan 10 juta hektare hutan per tahun – lebih dari setengah luas Sulawesi – dan degradasi lahan mempengaruhi hampir dua miliar hektare, wilayah yang lebih luas dari Amerika Selatan.

Hilangnya hutan dan degradasi dari fungsi hutan menimbulkan berbagai macam masalah seperti pemanasan global, dan diperkirakan bahwa lebih dari delapan persen tanaman hutan dan lima persen hewan hutan dan burung berada pada “risiko yang sangat besar” untuk punah. 

 “Pemerintah Indonesia telah menunjukkan upaya luar biasa untuk mengurangi deforestasi. Upaya ini perlu kita apresiasi dengan mendukung pemerintah Indonesia menegakkan hukum untuk melindungi hutan dan masyarakat hutan sebagai aspek fundamental dalam mengelola hutan lestari”, ujar Rajendra.

FAO mendukung Indonesia untuk memastikan bahwa kayu Indonesia diproduksi secara berkelanjutan di bawah perlindungan hukum.

Hutan adalah rumah bagi sekitar 80 persen keanekaragaman hayati terestrial dunia, dengan lebih dari 60 ribu spesies pohon.  Sekitar 1,6 miliar orang bergantung langsung pada hutan untuk makanan, tempat tinggal, energi, obat-obatan, dan pendapatan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus