Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

28 April 2024 | 00.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa terkini dari laut selatan Pulau Jawa atau Samudera Hindia menjelang Sabtu tengah malam, 27 April 2024, mengguncang wilayah yang cukup luas. Sebelum BMKG mengeluarkan data resmi, dampak guncangan gempa itu telah lebih dulu ramai di media sosial, juga grup-grup percakapan di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bandung kenceng bgt," cuit pemilik akun @dhelsadell. Atau seperti yang disampaikan akun @nandhahas, "Sampe Jogja lho." Beberapa yang menyebut guncangan terasa kencang sekali seperti @bubbledeey di Jakarta Selatan dan @cinderjaems di Tangerang. Kesaksian yang lainnya datang dari Depok, Cirebon, dan beberapa daerah lain bahkan hingga di Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada gempa ya? Masih terasa ini," kata Anugrah, 17 tahun, di Tangerang Selatan yang bergegas bangkit dari ranjang dan ke luar dari kamar tidurnya saat guncangan itu dirasakannya.
 
Data awal dari BMKG menyebut gempa yang terjadi pada pukul 23.29 WIB tersebut berkekuatan Magnitudo 6,5 . Pusat gempa itu disebutkan berada di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kedalaman 10 kilometer.

Intensitas guncangan terkuat terukur pada skala IV MM di Sukabumi juga Tasikmalaya, keduanya di Jawa Barat. Pada skala ini, guncangan gempa memang bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah jika itu terjadi siang hari. Pintu dan jendela bisa dibuat berderit karenanya.

Menurut BMKG, guncangan gempa itu di Bandung pada skala III-IV MMI. Begitu juga di Garut dan Bogor. Adapun di Tangerang dan Jakarta sekuat III MMI atau dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk melintas.

Dalam keterangannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskannya kalau gempa itu dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat. "Populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake)," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus