Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Gen Z Disebut Beralih ke Ponsel Jadul, Ini Kata Pengamat Gadget

Beralih ke ponsel jadul membuat pengguna memiliki waktu terbatas pada perangkatnya.

20 Agustus 2021 | 10.14 WIB

Ponsel Nokia 8110 Feature ini terlihat pada acara pra-peluncuran di London, Inggris, 22 Februari 2018. Sebelumnya Nokia meluncurkan ponsel jadulnya, Nokia 3310. REUTERS
Perbesar
Ponsel Nokia 8110 Feature ini terlihat pada acara pra-peluncuran di London, Inggris, 22 Februari 2018. Sebelumnya Nokia meluncurkan ponsel jadulnya, Nokia 3310. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat gadget Lucky Sebastian menanggapi penelitian yang mengungkap kecenderungan di antara Gen Z atau berusia kurang dari 24 tahun meninggalkan smartphone dan beralih ke ponsel jadul (feature phone).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Studi yang dilakukan Nottingham Trent University, Inggris itu menjelaskan smartphone ditinggalkan karena dianggap berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Lucky, smartphone memang dipenuhi dengan media sosial yang bermacam-macam isinya dan membuat pengguna depresi atau mempunyai keharusan tampil berbeda di dunia maya. Misalnya, menjadi pribadi yang lebih sempurna di media sosial, yang sebenarnya bukan pribadi pengguna yang sesungguhnya.

“Ini banyak terjadi, memikirkan terus menerus komentar orang,” ujar dia saat dihubungi, Kamis sore, 19 Agustus 2021.

Terkadang, Lucky melanjutkan, pengguna smartphone juga tidak bisa membedakan kalimat bercanda, marah, atau kritik membangun, karena yang dilihat hanya tulisan, bukan nada bicara dan konteks. Atau mungkin orang-oraang yang gagap teknologi mengira dunia virtual adalah dunia yang berbeda, tidak ada aturan dan hukum, sehingga bicara tanpa dipikir, menghujat, menimpakan kekesalan, dan lain-lain.

Jadi, dia sependapat dengan studi Nottingham Trent University yang menyatakan bahwa smartphone bisa membuat pengguna terbebani, tapi hal itu terjadi jika pengguna tidak siap mental dan tahu batasannya. “Sementara yang tahu batasannya tidak terpengaruh, dan memang bisa membantunya dalam banyak hal,” tutur Lucky yang juga pengelola blog Gadtorare itu.

Associate Professor di Nottingham Trent University, Daria Kuss, menjelaskan seringnya intensitas penggunaan smartphone akan mempengaruhi fungsi dan kinerja otak. Menurutnya, beralih ke ponsel jadul membuat pengguna memiliki waktu terbatas pada perangkatnya.

Dampaknya, pengguna lebih tersedia untuk melakukan hal-hal dengan keluarga dan teman-teman seperti terlibat dalam kegiatan rekreasi tambahan. “Pengguna ponsel jadul bisa menghabiskan banyak waktu dengan aktivitas yang menyehatkan mental. Sangat bagus dan tidak menyita waktu,” kata Kuss yang juga pakar efek psikologis dari penggunaan internet dan teknologi itu.

Studi itu juga menyebutkan bahwa Gen Z banyak menghabiskan waktu rata-rata di depan smartphone sebanyak 29 jam dan 29 menit dalam seminggu. Bahkan, 48 persen di antarannya mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial, karena tak terkendalinya emosi dan menyebabkan stres.

Baca:
Diminati Gen Z, Ini 8 Ponsel Jadul yang Pernah Berjaya

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus