Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Gunung Semeru dilaporkan kembali meletus Ahad pagi, 9 Maret 2025, sekitar pukul 07.26 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.300 meter di atas puncak (sekitar 4976 meter di atas permukaan laut).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru Liswanto, dalam laporannya, menyebut kolom abu teramati putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Informasi yang dihimpun Tempo juga menyebutkan ada enam kali letusan yang terjadi sejak Ahad dinihari tadi hingga siang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liswanto melaporkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Semeru masih tetap di Level II (Waspada). "Status masih tetap Waspada (Level II)," ujar Liswanto dalam laporannya, Ahad pagi.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan kegempaan yang dihimpun Pos PGA Semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang, tercatat antara lain 55 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 mm, dan lama gempa 58-178 detik, selama 24 jam terakhir hingga Ahad dinihari.
Tercatat juga dua kali gempa guguran dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 59-61 detik. Selain itu, ada 4 kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm, dan lama gempa 38-51 detik.
Seismograf juga mencatat 3 kali gempa harmonik dengan amplitudo 2-4 mm, dan lama gempa 282-301 detik. Ada juga 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7 mm, S-P 1.61 detik dan lama gempa 9 detik. Kemudian 6 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-8 mm, S-P 12-72 detik, dan lama gempa 30-123 detik. Gempa getaran banjir juga terekam 1 kali dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 1.200 detik.
Terkait status Waspada atau level II ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
PVMBG juga merekomendasikan untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.