Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Hari Ini di 2010, Banjir Bandang di Wasior yang Tewaskan 158 Orang dan 145 Lainnya Hilang

Selain korban jiwa, peristiwa banjir bandang menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior,

4 Oktober 2022 | 23.24 WIB

Alat berat mencari korban banjir bandang di sebuah bangunan DPRD yang hancur di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Alat berat mencari korban banjir bandang di sebuah bangunan DPRD yang hancur di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Manokwari -Hari ini peristiwa banjir bandang 12 tahun lalu di di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat menelan korban 158 orang meninggal dunia dan 145 orang dinyatakan hilang.

Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan di Wasior, ditambah hujan tiada henti yang terjadi sejak satu hari pada Sabtu hingga Minggu, 3 Oktober 2010 menyebabkan Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy meluap

Berselang satu hari sekitar pukul 08.30, saat warga hendak memulai aktivitas, terdengar suara gemuruh bersama datangnya luapan air Sungai Batang Salai bagaikan tsunami, banjir bandang menyapu bersih rumah di wilayah itu dan menewaskan 158.

Saat itu sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampung sedikitnya 4.771 pengungsi korban banjir bandang Wasior di Manokwari, Papua Barat. Berdasarkan data BNPB, ribuan pengungsi itu tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Manokwari.

Jumlah pengungsi terbanyak ada di komplek Balai Latihan Kerja Manokwari, yaitu sebanyak 1.245 orang. Kemudian di Lapangan Kodim Manokwari sebanyak 972 orang Sementara itu, BNPB mencatat 2.554 orang pengungsi melakukan pengungsian mandiri, atau kembali ke keluarga masing-masing di kawasan Manokwari.

Selain di Manokwari, BNPB juga mendata 2.652 pengungsi masih bertahan di Wasior, tempat bencana banjir bandang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka tersebar di enam lokasi penampungan pengungsi. BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di Nabire.

Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.

Selain korban jiwa, peristiwa kala itu menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa gereja.

Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadi membawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur. Bencana banjir bandang yang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus, dan aktivitas masyarakat lumpuh.

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Banjir Pakistan Tewaskan 1.100 orang, Perlu Bantuan Dana Rp. 2,3 Triliun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus