Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Jamur Pemakan Radiasi Ditemukan di Reaktor Chernobyl

Pada tahun 1991, jamur aneh ditemukan tumbuh di dinding reaktor nuklir Chernobyl.

8 Februari 2020 | 15.37 WIB

Suasnan reaktor keempat  pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang rusak terlihat dari kota Ukraina ditinggalkan Pripyat, Ukraina, 5 April 2017. REUTERS/Gleb Garanich
Perbesar
Suasnan reaktor keempat pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang rusak terlihat dari kota Ukraina ditinggalkan Pripyat, Ukraina, 5 April 2017. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Suatu jenis jamur hitam yang memakan radiasi ditemukan di dalam reaktor nuklir Chernobyl, sebagaimana dilaporkan Foxnews, Kami, 6 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada tahun 1991, jamur aneh ditemukan tumbuh di dinding reaktor, yang membingungkan para ilmuwan karena lingkungan yang ekstrem, radiasi berat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para peneliti akhirnya menyadari bahwa jamur itu tidak hanya kebal terhadap radiasi yang mematikan, tetapi juga membuat mereka tertarik.

Satu dekade kemudian, para peneliti menguji beberapa jamur dan mendapati bahwa ia memiliki sejumlah besar pigmen melanin - yang juga ditemukan di kulit manusia.

Orang dengan warna kulit yang lebih gelap cenderung memiliki lebih banyak melanin, yang dikenal menyerap cahaya dan menghilangkan radiasi ultraviolet di kulit.

Dalam jamur, pigmen itu dilaporkan menyerap radiasi dan mengubahnya menjadi beberapa jenis energi kimia untuk pertumbuhan.

Dalam sebuah makalah tahun 2008, Ekaterina Dadachova, dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein di New York, mencatat bahwa jamur yang tertarik pada radiasi tidak mungkin menjadi contoh pertama dari jenisnya.

"Sejumlah besar spora jamur yang sangat melan telah ditemukan di awal periode Cretaceous ketika banyak spesies hewan dan tanaman mati. Periode ini bertepatan dengan Bumi yang melintasi" titik nol magnetik" yang mengakibatkan hilangnya "perisai" terhadap radiasi kosmik,” tulis pengantar laporan studi itu.

Jamur itu menunjukkan bahwa mungkin ada tempat di kosmos - yang kita tidak sadari - di mana organisme dapat hidup di lingkungan yang dipenuhi radiasi.

FOXNEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus