Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suatu jenis jamur hitam yang memakan radiasi ditemukan di dalam reaktor nuklir Chernobyl, sebagaimana dilaporkan Foxnews, Kami, 6 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun 1991, jamur aneh ditemukan tumbuh di dinding reaktor, yang membingungkan para ilmuwan karena lingkungan yang ekstrem, radiasi berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti akhirnya menyadari bahwa jamur itu tidak hanya kebal terhadap radiasi yang mematikan, tetapi juga membuat mereka tertarik.
Satu dekade kemudian, para peneliti menguji beberapa jamur dan mendapati bahwa ia memiliki sejumlah besar pigmen melanin - yang juga ditemukan di kulit manusia.
Orang dengan warna kulit yang lebih gelap cenderung memiliki lebih banyak melanin, yang dikenal menyerap cahaya dan menghilangkan radiasi ultraviolet di kulit.
Dalam jamur, pigmen itu dilaporkan menyerap radiasi dan mengubahnya menjadi beberapa jenis energi kimia untuk pertumbuhan.
Dalam sebuah makalah tahun 2008, Ekaterina Dadachova, dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein di New York, mencatat bahwa jamur yang tertarik pada radiasi tidak mungkin menjadi contoh pertama dari jenisnya.
"Sejumlah besar spora jamur yang sangat melan telah ditemukan di awal periode Cretaceous ketika banyak spesies hewan dan tanaman mati. Periode ini bertepatan dengan Bumi yang melintasi" titik nol magnetik" yang mengakibatkan hilangnya "perisai" terhadap radiasi kosmik,” tulis pengantar laporan studi itu.
Jamur itu menunjukkan bahwa mungkin ada tempat di kosmos - yang kita tidak sadari - di mana organisme dapat hidup di lingkungan yang dipenuhi radiasi.
FOXNEWS