Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memutuskan menunda membuka kembali sekolah-sekolah untuk memulai lagi aktivitas belajar-mengajar dengan caran tatap muka. Penundaan mengikuti instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semester ini masih pembelajaran jarak jauh," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Hari Wuljanto menirukan instruksi itu, Minggu, 3 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hari mengatakan, keputusan diambil Ganjar ketika menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 pekan ke-49. Instruksi kemudian disebarluaskan melalui surat edaran Dinas Pendidikan setempat tertanggal 30 Desember 2020. Hari tak mengungkapkan sampai kapan penundaan tersebut. “Ini kebijakan Pak Gub,” kata dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam instruksi penundaan belajar-mengajar tatap muka, mencantumkan pertimbangan penundaan itu antara lain situasi penularan Covid-19 di Jawa Tengah yang terus meningkat. Ada pula pertimbangan instruksi dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ganjar menyebut, penundaan belajar-mengajar tatap muka berlaku untuk seluruh daerah di wilayahnya. Terutama daerah yang peningkatan kasus positif Covid-19 masih tinggi. "Tunda semuanya. Jangan buru-buru," katanya menyerukan.
Jika kemudian kondisi membaik, Ganjar menyebut tak menutup kemungkinan belajar tatap muka akan digelar. "Tapi sepertinya kalau Januari kok belum."
Di Semarang, Kepala Dinas Pendidikan Gunawan Saptogiri hanya mengatakan belajar-mengajar dengan cara tatap muka akan digelar jika telah memperoleh restu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. "Tergantung kebijakan Pak Wali," ucap dia.
Di kota ini, sejumlah sekolah sebelumnya mengaku siap menggelar belajar-mengajar tatap muka di kelas dengan dukungan sebagian besar orang tua murid. Sekolah-sekolah juga telah melengkapi peralatan cuci tangan hampir di depan setiap ruangan kelas. Guna mengakhiri belajar daring, sekolah juga membentuk Satuan Tugas Covid-19 untuk mengawal belajar tatap muka.
"Insya Allah sudah siap," kata Kepala SMAN 3 Kota Semarang Wiharto. Dia juga mengatakan sekolahnya sudah sempat menggelar simulasi pembelajaran tatap muka selama dua pekan pada pada Mei lalu.
Di SMPN 3 Kota sarana untuk belajar langsung telah disiapkan hingga ke dalam kelas. "Setiap meja dipasang pembatas setinggi 70 sentimeter di 24 kelas," kata Agusalim, kepala sekolahnya. Menurut dia sekolah juga telah membagikan masker untuk seluruh siswa. "Untuk face shield sudah kami beli tapi belum dibagi."
Seiring dengan ditundanya sekolah tatap muka, Agusalim mengaku lantas menyusun agenda belajar jarak jauh dalam jaringan untuk satu semester ke depan. Rancangan tahapan belajar tersebut selanjutnya ia edarkan kepada orangtua siswa. "Sehingga orangtua bisa memantau ketika anak sekolah dari rumah," katanya.