Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kelola Sampah Makan Bergizi Gratis, Jakarta Gandeng Bank Sampah dan Pegiat Maggot BSF

Sampah makanan dari Makan Bergizi Gratis akan dikelola oleh TPS 3R, bank sampah, hingga pegiat BSF.

8 Januari 2025 | 12.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa menikmati makanan pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 138, Cakung, Jakarta, 7 Januari 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta akan mengelola sampah makanan dari program Makan Bergizi Gratis dengan menggandeng bank sampah dan pegiat maggot Black Soldier Fly (BSF). Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan sampah organik itu akan diolah menjadi produk bernilai dan melibatkan peran masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami ingin memastikan bahwa sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis tidak hanya terkelola dengan baik, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas Lingkungan Hidup menyatakan telah menyiapkan mekanisme pengelolaan sampah organik dengan berbagai pihak. Sampah tersebut akan ditangani mulai dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ke setiap sekolah.

Sampah organik dari dapur, kata Asep, akan dibawa ke TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) dan disebar juga ke pegiat maggot BSF. Sedangkan sampah dari sisa makanan di sekolah akan disalurkan ke bank sampah dan pegiat maggot BSF juga.

“Untuk SPPG yang memiliki lokasi cukup luas seperti Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) Halim dapat mengupayakan kegiatan pengurangan sampah di lokasinya, tentu dengan memperhatikan aspek hiegenitas dapur,” tutur Asep.

Sisa makanan dari sekolah, seperti kulit buah atau sisa makanan yang tidak habis, akan dikumpulkan secara terpisah untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan maggot atau bahan pembuatan kompos. Dinas Lingkungan Hidup juga mengimbau agar setiap sekolah mengedukasi siswa soal pentingnya pengurangan sampah, sekaligus memupuk kesadaran lingkungan.

“Kami mengharapkan agar sekolah mengedukasi siswa agar membawa tumbler dan benar-benar menghabiskan makanan mereka dan hanya membuang sampah yang tidak bisa dimakan, seperti kulit buah. Dengan begitu, food waste bisa ditekan, dan kita dapat mengelola sisa sampah dengan lebih baik,” kata Asep.

Dia berharap model penanganan seperti ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Sebagaimana diketahui, program populis Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini resmi dilaksanakan secara bertahap pada Senin, 6 Januari 2025.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus