Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur kembali meningkat setelah meletus terakhir kali pada 2015. Gunung api ini memiliki keunikan karena kalderanya yang berdiameter sekitar 2 kilometer terbuka di bagian barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagian ini menghadap ke bagian kota-kota yang berada di sekitar gunung tersebut," kata ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman, Sabtu 19 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada peta, gunung api aktif setinggi 3.332 meter dari permukaan laut itu dikelilingi tiga kabupaten di Jawa Timur yaitu Banyuwangi di sebelah timur, Bondowoso arah barat laut, dan Jember yang berada di sisi barat gunung. Dalam kurun 20 tahun terakhir ini Gunung Raung telah meletus tujuh kali. Kejadiannya pada 2000, 2002, 2004, 2005, 2007, 2012, dan 2015.
"Dari hal tersebut dapat dihitung rata-rata interval meletus sekitar 2,8 tahun," kata Mirzam yang sebelumnya memprediksi kalau letusan berikutnya 1,2-2,4 tahun lagi. Dia menambahkan, “Apabila melewati rentang waktu itu, maka letusan berikutnya akan lebih besar karena telah terjadi akumulasi energi dalam waktu yang lama.”
Menurut pengajar di Program Studi Teknik Geologi ITB itu, batuan penyusun Gunung Raung adalah batuan basal yang memiliki kandungan silikon dioksida (SiO2) atau juga dikenal sebagai silica atau asam silikat dengan kadar rendah. “Maka dari itu lava Gunung Raung akan encer,” ujarnya.
Namun, karena adanya reaksi dengan batuan yang lebih tua berupa karbonat atau batu gamping yang akan mengentalkan lava, material gunung api itu berpotensi keluar secara eksplosif.
Dari catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Raung merupakan gunung api strato berkaldera. Kawah utama yaitu Kaldera Raung berbentuk ellips dengan ukuran 1750 x 2250 meter sedalam 400-550 meter dari pematang gunung. Sejak Jumat 17 Juli 2020 status Gunung Raung naik menjadi waspada dari status normal.
Sebaran material dari embusan abu vulkanis pada 16 dan 17 Juli 2020 masih berada di sekitar kawah atau puncak Gunung Raung. Area tersebut merupakan Kawasan Rawan Bencana III.
Sebaran abu dapat terbawa ke daerah yang lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin. PVMBG minta masyarakat, pengunjung, atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah atau puncak.