Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Marinir Amerika Hapus Tradisi Minum Darah Segar Ular Kobra?

Aspek survival Cobra Gold dengan minum darah ular kobra di dalamnya dinilai sebuah 'pesta anak kuliahan yang berpura-pura sebagai latihan militer'.

31 Agustus 2021 | 21.56 WIB

Seorang prajurit marinir AS terkejut ketika seekor ular kobra mendekatinya, dalam sesi latihan bersama 7 negara "Cobra Gold 2013" di pangkalan militer Chon Buri , Thailand (20/2). REUTERS/Damir Sagolj
Perbesar
Seorang prajurit marinir AS terkejut ketika seekor ular kobra mendekatinya, dalam sesi latihan bersama 7 negara "Cobra Gold 2013" di pangkalan militer Chon Buri , Thailand (20/2). REUTERS/Damir Sagolj

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Satu di antara tradisi berdarah yang selama ini dijaga dalam praktik latihan militer multinasional bakal sejarah. Personel militer yang menghadiri latihan tahunan Cobra Gold di Thailand tidak akan lagi meminum atau menelan bagian dari hewan hidup—termasuk darah segar ular kobra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kritik atas tradisi itu datang terutama dari kelompok People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi nirlaba pembela hak-hak hewan. Mereka mengecam tradisi itu sebagai barbar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam serangkaian keberatan yang diajukan kepada Korps Marinir AS sejak Maret 2020, PETA mengklaim praktik tradisi itu ilegal berdasarkan UU Militer. Bukan itu saja, tradisi itu juga disebut bisa menyebabkan penyakit zoonosis atau penyakit yang melompat dari hewan ke manusia.

Mengutip Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, PETA menyodorkan catatan bahwa, “Sekitar 75 persen dari penyakit menular yang ada pada bangsa manusia saat ini bermula dari menjangkiti hewan.”

Cobra Gold adalah satu di antara tradisi tertua dalam latihan militer multinasional. Praktik atau tradisi ini dimulai pada 1982 yang dilakukan Amerika Serikat bersama para sekutunya di Asia Tenggara. Pesertanya mencakup militer Amerika Serikat, Thailand, Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, dan Jepang, dengan lebih dari selusin negara pemantau.

Dalam latihan gabungan ini, Amerika biasanya mengutus anggota Marinir dan Angkatan Laut dengan kemampuan yang diasah adalah teknik bertahan hidup di hutan dan pendaratan amfibi.

Satu aspek kunci dari latihan survival di hutan adalah makan buah-buahan yang ada termasuk nanas dan durian, juga beberapa jenis hewan seperti kalajengking, tarantula dan ular. Satu bagian paling terkenal dari aksi ini adalah memenggal ular kobra hidup yang biasanya diakhiri dengan anggota Marinir AS menenggak dengan rakus semburan darah ular berbisa itu.

Dalam unggahannya di blog pada 16 Agustus lalu, PETA menyatakan aspek survival Cobra Gold adalah sebuah ‘pesta anak kuliahan yang berpura-pura sebagai latihan militer’. PETA kecewa dengan partisipasi membunuh ayam dengan tangan kosong, menguliti dan menyantap kadal, memakan hidup-hidup kalajengking dan tarantula, memenggal kobra dan meminum darahnya, dan lainnya yang memeriahkan ritual pembunuhan dan konsumsi satwa hidup.

PETA merujuk praktik itu, pembantaian hewan, ilegal dalam Uniform Code of Military Justice (UCMJ), hukum militer di Amerika Serikat. Dalam suratnya pada Maret 2020 ke Inspektur Jenderal Angkatan Laut, PETA mengungkap semua argumen itu: praktik yang mendiskreditkan angkatan bersenjata AS dan para perwira yang memerintahkan praktik itu harus diberi sanksi karena tak pantas menjadi perwira dan bahkan seorang yang terhormat.

Marinir AS minum darah ular kobra yang dipenggal dan mengunyah tarantula dan kalajengking saat mereka mempelajari keterampilan bertahan hidup selama latihan wargame di Thailand. DAILYMAIL

Lebih dari itu semua, PETA menganggap semua latihan itu tak sesuai dengan tujuan perang modern yakni semakin sedikit membunuh adalah justru sebuah kemenangan.

Itu sebabnya PETA menghargai Thailand dan Amerika Serikat yang telah membatalkan pembantaian hewan dan meminum darah ular kobra dalam Cobra Gold tahun ini. Menurut PETA, “Korps Marinir AS telah mengakui tujuan utama dari latihan gabungan membangun persahabatan dan tujuan ini bisa dicapai melalui cara lain yang tidak perlu menyakiti atau membunuh hewan.”

POPULAR MECHANICS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus