Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Mahasiswa-Dosen UGM Garap Film Setan Alas, Cuaca

Topik tentang mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi UGM tengah menggarap Film Setan Alas menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

25 Desember 2022 | 22.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahasiswa dan Dosen Sekolah Vokasi UGM tengah menggarap Film Setan Alas yang akan diluncurkan pada tahun 2023 mendatang. Doc: UGM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah menggarap Film Setan Alas yang akan diluncurkan pada 2023 mendatang. Film yang bergenre horor dan sci-fi ini disutradarai oleh Yusron Fuadi. Dosen Sekolah Vokasi UGM yang pernah menyutradarai film Tengkorak ini mengatakan film mengambil latar hutan Gunungkidul dan vila angker di Kaliurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler selanjutnya tentang siklon tropis Ellie yang saat ini berada di atas Australia makin menjauh dan melemah. Namun begitu, menurut peneliti klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, ada potensi badai selanjutnya dari vorteks atau pusaran angin yang tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, musim hujan memang dikenal dengan musim bertelurnya ular kobra. Banyak ular kobra yang masuk dalam pemukiman warga akibat sarangnya sudah berkurang di alam bebas dan mencari tempat yang hangat untuk hidup. 

Mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah menggarap Film Setan Alas yang akan diluncurkan pada 2023 mendatang. Film yang bergenre horor dan sci-fi  ini disutradarai oleh Yusron Fuadi. Dosen Sekolah Vokasi UGM yang pernah menyutradarai film Tengkorak ini mengatakan film mengambil latar hutan Gunungkidul dan vila angker di Kaliurang.

“Naskah dibuat setahun lebih, sedangkan syuting dilakukan di lokasi vila horor di Kaliurang,” kata Yusron saat pemutaran teaser Film Setan Alas di sela kegiatan peluncuran project based learning merdeka belajar Sekolah Vokasi UGM pada Jumat, 24 Desember 2022.

Film ini bercerita tentang lima remaja yang harus keluar dari teka teki kematian salah satu rekan mereka dan berjuang adu kecerdasan melawan suatu kejahatan yang mengancam  nyawa mereka tanpa henti. Yusron menerangkan dalam pembuatan film ini, pihaknya melibatkan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, mahasiswa ISI, Akademi Film Yogyakarta dan siswa SMK. Film yang bergenre horor ini dikombinasikan dengan science fiction  menggunakan teknologi visual effect.

“Kami masih kurang ada satu-dua adegan lagi yang membutuhkan figuran 100 zombie yang menyerang satu rumah. Editing sudah jalan dan visual effect sudah dilaksanakan, nantinya ada 3000 zombie menyerang satu rumah,” katanya.

Siklon tropis Ellie yang saat ini berada di atas Australia makin menjauh dan melemah. Namun begitu, menurut peneliti klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, ada potensi badai selanjutnya dari vorteks atau pusaran angin yang tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Inilah yang membuat hujan persisten di Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur, hingga beberapa hari mendatang sejak Jumat lalu,” kata Erma, Ahad, 25 Desember 2022.    

Erma menyebut potensi badai baru itu mirip siklon tropis Seroja. Fenomena cuaca itu pada 2021 pernah mengakibatkan bencana banjir besar dan bandang di Nusa Tenggara Timur. Potensi pembentukan badai mirip Seroja itu terus menguat dan membesar. “Karena inti pusaran badainya akan berada di atas daratan,” ujar Erma.

Proses pertumbuhan badai baru itu dapat memicu pembentukan badai-badai konvektif skala meso atau meluas seperti di Laut Jawa yang terkoneksi dengan Lampung dan Laut Flores. “Kondisi ini dapat mengakibatkan hujan ekstrem dan persisten di Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, dan sekitarnya,” kata Erma.

Musim hujan memang dikenal dengan musim bertelurnya ular kobra. Banyak ular kobra yang masuk dalam pemukiman warga akibat sarangnya sudah berkurang di alam bebas dan mencari tempat yang hangat untuk hidup. 

Ular kobra memiliki habitat di area persawahan dan kebun yang beberapa tahun terakhir ini dialih fungsikan menjadi pemukiman, sehingga ular kobra memilih permukiman warga untuk menjadi habitatnya.

Lalu bagaimana bila ular kobra sudah masuk rumah? Mengutip dari pusat data dan analisa tempo, saat melihat ular kobra berada di lingkungan rumah, hal yang pertama Anda lakukan adalah tetap tenang dan jangan panik, kemudian panggil orang lain untuk mengawasi ular tersebut, sedangkan Anda dapat mengambil tongkat, kacamata, ember maupun kontainer untuk menangkap ular tersebut.  Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus