Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Majene - Mata air muncul di dekat lokasi pengungsian warga Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, setelah gempa bumi mengguncang wilayah itu.
Baca:
Statistikawan Unpad Catat Penurunan Kasus Baru Covid-19 dalam 2 Pekan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mata air ditemukan warga pengungsi di Dusun Samalio, Desa Mekkatta Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, setelah gempa bermagnitudo 6,2," kata relawan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kabupaten Majene, Hermadi di Majene, Senin, 15 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan dengan adanya mata air yang muncul setelah gempa tersebut maka pengungsi memiliki harapan untuk mendapatkan air bersih.
"Relawan FPPI, Yanmarindo dan Perempuan Mandar, segera membangun instalasi darurat dari mata air tersebut untuk dialirkan ke lokasi pengungsi gempa di Dusun Samalio Desa Makkatta," katanya.
Menurut dia, ratusan KK yang selama ini kesulitan air bersih, akan memiliki harapan mendapatkan air bersih dari mata air itu guna memenuhi kebutuhan air bersih.
Ia mengatakan mata air yang ditemukan di gunung tersebut dapat dialirkan tanpa menggunakan mesin dan bisa dengan instalasi pipa ledeng.
"Sumur yang digali relawan sudah kering dan tidak bisa membantu warga memenuhi kebutuhan air, sementara air sungai juga kering dan keruh, sehingga dengan adanya air ini akan membantu pengungsi," katanya.
Ia berharap bantuan dari relawan untuk membantu pengungsi di sejumlah titik lainnya di pengungsian, karena air bersih masih dibutuhkan para penyintas gempa karena selama ini masih kesulitan.
Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, sebanyak 58.123 orang, Kabupaten Majene 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.
Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.
Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.
Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rusak akibat gempa sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.
ANTARA