Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan permasalahan antara Kepala Desa dan Karang Taruna Sangrawayang dengan Grup Pandawara yang menyebutkan Pantai Cibutun, Kabupaten Sukabumi, merupakan pantai terkotor keempat di Indonesia hanya kesalahpahaman saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi saya berbicara langsung dengan Kepala Desa (Kades) Sangrawayang terkait pernyataan Grup Pandawara yang menilai Pantai Cibutun merupakan salah satu pantai terkotor di Indonesia tentunya harus diterima, karena itu merupakan kritikan agar kita (pemerintah) bisa lebih memperhatikan lagi kondisi lingkungan," kata Bey di sela aksi bersih-bersih Pantai Cibutun pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, setelah berdialog dengan kades bersama karang taruna perihal rencana akan menuntut Grup Pandawara, ternyata hanya sebatas ungkapan emosional saja dan mereka pun sudah meminta maaf sehingga permasalahan antara kedua belah pihak sudah selesai.
Dengan adanya video konten yang dibuat dan disebar oleh Grup Pandawara melalui Tik Tok dan sempat viral, kata dia, tentunya itu bukan masalah, tetapi harus diambil dari sisi positifnya. Kritikan tersebut ternyata menggugah berbagai lembaga dan elemen masyarakat untuk membersihkan tumpukan sampah di Pantai Cibutun di Kecamatan Palabuhanratu itu.
Ternyata dengan kerja sama dan kolaborasi lintas lembaga, Pantai Cibutun kembali bersih dan ke depan bisa menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi, khususnya Desa Sangrawayang.
"Paling utama sekarang bagaimana Pantai Cibutun ini tetap terjaga kebersihannya. Tentunya perlu kesadaran bersama, bukan hanya tugas warga maupun Pemdes Sangrawayang saja, tetapi seluruh masyarakat dan industri, agar tidak membuang sampah atau limbah ke sungai karena akan terbawa hingga ke laut dan terdampar di pantai," tambahnya.
90 persen sampah anorganik
Bey mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap sampah yang menumpuk di Pantai Cibutun ini, 90 persen lebih merupakan sampah anorganik, bahkan banyak ditemukan sisa-sisa kain dan pakaian.
Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan TNI dan Polri agar melakukan penyelidikan untuk mengungkap dari mana asal sampah atau limbah berupa potongan kain tersebut, apakah sengaja dibuang ke sungai atau ada penyebab lainnya.
Sementara Kades Sangrawayang Muhtar mengatakan ucapan yang dilontarkan beberapa waktu lalu yakni akan menuntut Grup Pandawara terdorong emosi, karena tidak ingin nama desanya menjadi buruk.
Ia sudah berkomunikasi langsung dengan Pj Gubernur Jabar dan meminta maaf atas ucapannya tersebut dan mengaku sebenarnya ia menerima kritikan terkait kondisi Pantai Cibutun, namun yang menyulut emosinya adalah kata-kata pantai terkotor keempat di Indonesia.
Pilihan Editor: Daftar Gaji Dosen PNS dan PPPK dalam Seleksi CPNS 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.