Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendekatan keruangan atau spatial approach merupakan salah satu dari tiga konsep pendekatan dalam geografi menurut Bintarto (1976). Berdasarkan pendekatan keruangan, suatu analisis dilakukan dengan memperhatikan pengaruh faktor lingkungan alam dan faktor sosial, seperti aspek ekonomi dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir digilib.unila.ac.id, pendekatan keruangan berfokus pada faktor-faktor pengaruh terhadap lokasi suatu aktivitas. Lantas, apa itu pendekatan keruangan dalam geografi?
Pengertian Pendekatan Keruangan
Mengacu pada eprints.uny.ac.id, pendekatan keruangan adalah suatu cara pandang atau kerangka analisis yang berkonsentrasi pada eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksistensi ruang yang dimaksud dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial process).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, mengutip repositori.unsil.ac.id, pendekatan keruangan merupakan pendekatan yang menekankan pada variasi distribusi dan lokasi dari gejala-gejala atau kelompok gejala di permukaan bumi. Pendekatan keruangan menyangkut pola, proses, dan struktur yang dikaitkan dengan dimensi waktu, sehingga analisisnya bersifat horizontal.
Kemudian, berdasarkan e-Modul Geografi Kelas X karya Tika (2019), pendekatan keruangan merupakan metode analisis untuk mempelajari eksistensi ruang sebagai wadah yang mengakomodasi kegiatan manusia dalam menjelaskan fenomena geosfer. Salah satu pendekatan geografi tersebut berkaitan dengan unsur pembentuk ruang, yaitu kenampakan titik, garis, dan area.
Jenis-Jenis Pendekatan Keruangan
Adapun jenis-jenis pendekatan keruangan meliputi:
1. Pendekatan Topik (Topical Approach)
Pendekatan topik dilakukan dengan mengamati gejala dan masalah geografi di suatu wilayah berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang menjadi perhatian. Faktor-faktor geografi, seperti manusia dan lingkungan fisiknya tidak boleh diabaikan.
Berdasarkan landasan keruangan topik akan dapat diungkap karakteristik gejala di daerah yang menjadi sasaran, lalu dapat dibandingkan dengan gejala di daerah lain. Dalam mengungkap topik tertentu, beberapa hal yang dikaji umumnya berkaitan dengan persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain, serta deskripsi dan sebab-akibatnya.
2. Pendekatan Komoditas (Commodity Approach)
Pada pendekatan keruangan berbasis komoditas, uraian dilakukan terhadap garis-garis besar penggunaan, sejarah, dan rencana pengembangannya. Hubungan dengan kondisi geografis juga perlu diperhatikan, seperti tanah, air, dan vegetasi, serta persiapan untuk penyimpanan, distribusi, produksi, dan pemasaran.
3. Pendekatan Aktivitas Manusia (Activity Approach)
Pada pendekatan aktivitas manusia, kegiatan ekonomi penduduk menjadi sorotan utama. Pengungkapan aktivitas ditinjau dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berkaitan. Menurut para ahli, pendekatan komoditas dan pendekatan aktivitas manusia hampir tidak ada perbedaan.
4. Pendekatan Regional (Regional Approach)
Pada pendekatan keruangan berbasis kewilayahan, gejala atau masalah dari suatu wilayah menjadi hal utama yang dipelajari. Sorotan utamanya adalah wilayah yang merupakan ruang atau wadah, misalnya mengapa suatu masalah berupa penyakit A hanya terjadi di wilayah X. Selanjutnya, dapat diungkap interelasi dan interaksi antara beberapa gejala yang berhubungan.
Contoh Pendekatan Keruangan
Berikut beberapa contoh implementasi dari pendekatan keruangan:
- Terbentuknya gunung berapi karena aktivitas vulkanisme.
- Studi variasi penggunaan lahan yang dikemukakan oleh Peter Hagget.
- Suatu kegiatan pertanian sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng, tanah, suhu, dan hidrologi.
- Distribusi hasil perkebunan dipengaruhi oleh jarak dari pasar dan jalur-jalur transportasi.
- Produksi perikanan laut di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
- Produksi perkebunan teh di Jawa Barat.
- Aktivitas ekonomi warga di wilayah pantai selatan Jawa Timur.
- Aktivitas ekonomi penduduk di lereng Merapi.
- Produksi perikanan budidaya di pesisir pantai Tuban, Jawa Timur.
- Studi kelaparan dan kemiskinan di wilayah B.