Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Jawa Barat telah memasuki musim kemarau. Namun begitu, hujan ringan masih berpotensi dalam kurun sepekan, 15-21 Juli 2024. Sementara hujan lebat diprediksi hanya sehari di wilayah barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang hanya berpotensi pada Kamis 18 Juli 2024. Wilayahnya mencakup sebagian Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Cianjur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kurun sepekan itu diprakirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan serta terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat, di antaranya suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia bagian barat relatif hangat sehingga mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Jawa Barat. “Labilitas atmosfer secara umum berada pada kategori sedang,” katanya lewat keterangan tertulis, Ahad 14 Juli 2024.
Sebelumnya pada prediksi dasarian atau sepuluh hari kedua Juli, BMKG memprediksi hujan di seluruh wilayah Jawa Barat tergolong rendah. Menurut laporan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, kategori sifat hujannya pun di bawah normal. Selama sepuluh hari terhitung sejak 11-20 Juli 2024, curah hujan di seluruh wilayah Jawa Barat diprakirakan hanya 0-50 milimeter.
Dari beberapa faktor seperti suplai air yang bergerak dari Lautan Pasifik barat ke timur, aktivitas potensi pembentukan awan hujan tidak signifikan. Begitu pun dari faktor Indian Ocean Dipole (IOD) serta indeks El Nino menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Khusus di area Bandung Raya, kondisi cuaca pada 14-16 Juli 2024 pada umumnya cerah hingga cerah berawan. Prediksi taksiran suhu minimumnya mulai dari 17 derajat Celcius hingga maksimum 29,8 derajat Celcius. Tingkat kelembapan udaranya berkisar 50-88 persen. BMKG mengimbau warga untuk waspada terhadap terjadinya dampak cuaca di awal kemarau seperti perbedaan suhu di malam dan pagi yang dingin ke siang hari yang terik. Saat cuaca panas, warga yang beraktivitas di luar ruangan diminta untuk berlindung.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 99W dan 90W Picu Gelombang Tinggi dan Hujan Sedang hingga Lebat di Beberapa Wilayah