Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

PVMBG Ungkap Sumber Magma Pemicu Rentetan Gempa di Gunung Semeru

Gempa guguran dan gempa tremor di Gunung Semeru diakibatkan adanya sumber magma.

16 Februari 2024 | 17.32 WIB

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Perbesar
Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan fenomena peningkatan gempa guguran dan gempa tremor di Gunung Semeru diakibatkan adanya sumber magma pada kedalaman enam kilometer di tubuh gunung api tersebut.

"Apa yang sekarang terjadi gempa-gempa selama beberapa bulan bahkan beberapa minggu belakangan ini memang ada sumber magma pada kedalaman enam kilometer," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Jumat.
 
Hendra mengatakan fenomena awan panas sejauh 1.500 meter yang terjadi pada 9 Februari 2024 lalu, ditambah parameter yang semuanya positif, menandakan Gunung Semeru sedang tidak baik-baik saja.
 
Dia meminta masyarakat untuk mengantisipasi bila luncuran awan panas mencapai jarak yang jauh. "Masyarakat di sekitar Gunung Semeru terutama ke arah Sungai Kobokan agar terus waspada dengan mengikuti perkembangan," kata Hendra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa teknologi mutakhir yang sekarang dipakai PVMBG membuat pihaknya bisa mengidentifikasi kedalaman dan gempa-gempa yang terekam serta potensi bahaya yang perlu diantisipasi ke depan.
 
Hendra meminta semua pemangku kepentingan untuk terus memantau perkembangan yang terjadi di Gunung Semeru. Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Semeru merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Pada 2023 jumlah erupsi tercatat sebanyak 29.131 kali.
 
Gunung Semeru secara administrasi terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur. Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu memiliki tinggi puncak 3.676 meter di atas permukaan laut.
 
PVMBG terus memantau secara visual dan instrumental Gunung Semeru dari dua pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Argosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus