Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Blora - Semburan lumpur bercampur gas ternyata sudah kerap terjadi di kawasan Hutan Kesongo di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Namun yang terjadi Kamis pagi, 27 Agustus 2020, diaku yang terbesar hingga viral di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Polsek Jati, Polres Blora, Ajun Komisaris Bajuri, mengatakan semburan lumpur di kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Oro-oro Kesongo itu tak mengherankan. Itu sebabnya pula, dia menambahkan, lokasi yang sama telah menjadi kawasan destinasi wisata geologi di Blora.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semburan lumpur sudah sering terjadi," katanya menunjuk ke lokasi di barat daya sekitar 60 kilometer dari Kota Blora tersebut, Kamis 27 Agustus 2020.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa Kamis. Hanya satu orang sempat dilarikan ke puskesmas karena lemas diduga usai menghirup gas belerang dari semburan lumpur tiba-tiba itu. Dia selamat tapi sebelas dari antara kawasan kerbau yang sedang digembalakannya hilang.
"Hingga kini, kami belum bisa memastikan kerbau yang hilang tersebut benar-benar masuk lokasi semburan lumpur atau lari dan masih hidup," kata Bajuri.
Semburan lumpur di Kesongo, di Desa Gabusan, kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Foto: Istimewa
Berdasarkan informasi dari lokasi, sebagian kawasan Oro-oro Kesongo terdiri dari hamparan padang rumput dan rawa yang luas. Sebagian lainnya memiliki beberapa titik letupan lumpur mirip Bleduk Kuwu, berada di Kabupaten Grobogan, juga di Jawa Tengah.
Memang, lokasi Oro-oro Kesongo tak jauh dari Bledug Kuwu. Hanya saja, letupan lumpur di Oro-oro Kesongo selama ini terbilang kecil.
Berdasarkan kronologi peristiwa semburan yang tersiar luas dan videonya viral di media sosial, korban dan kawanan kerbaunya dipastikan sedang berada bagian padang rumput Oro-oro Kesongo.
"Saat menggiring kerbau, tiba-tiba saya merasakan tanah bergetar kemudian menyembur lumpur," kata Marno--sebagian ditulis sebagai Warno, warga di Kecamatan Jati, Blora, yang menjadi korban lemas menghirup gas belerang.
Mengetahui kejadian itu, Marno dan tiga warga lainnya yakni Sukimin, Warino dan Kadis langsung berlari menjauh dari semburan lumpur. Kerbau yang digembalakannya juga ikut lari ketakutan. Meski berhasil menyelamat diri. Namun Marno, Sukimin, Warino dan Kadis merasakan kepala pusing dan mual-mual.