Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Status Gunung Slamet Naik Waspada, Ini Imbauan Badan Geologi untuk Masyarakat

Pengukuran deformasi menunjukkan peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Slamet.

19 Oktober 2023 | 20.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan naiknya status aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada terhitung 19 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada) masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Badan Geologi yang ditandatangani Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, Kamis, 19 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Evaluasi sepanjang Oktober 2023 mendapati peningkatan amplitudo tremor yang diikuti terekamnya gempa tremor harmonik dalam durasi panjang. Peningkatan amplitudo tremor tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemanasan air tanah dalam tubuh Gunung Slamet pada kedalaman dangkal, sementara terekamnya gempa tremor harmonik dalam durasi panjang menunjukkan peningkatan hembusan dalam tubuh Gunung Slamet.

Selain itu, pengukuran deformasi menunjukkan peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Slamet. Pengukuran deformasi mendapati terjadinya inflasi pada stasiun Tiltmeter Blambangan yang merupakan stasiun tiltmeter terdekat dengan puncak Gunung Slamet. Inflasi tersebut menunjukkan tekanan telah bergerak menuju puncak Gunung Slamet atau berada pada kedalaman yang lebih dangkal dari sebelumnya.

“Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik,” demikian dikutip dari keterangan Badan Geologi.

Adapun sejumlah potensi bahaya Gunung Slamet saat ini di antaranya erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer. Hujan abu juga dapat terjadi di sekitar kawah serta daerah lainnya bergantung arah dan kecepatan angin.

Badan Geologi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing berita-berita yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan BPBD Jawa Tengah dan kabupaten setempat.

Gunung Slamet merupakan gunung api strato berbentuk kercut dengan tinggi 3.432 mdpl. Gunung Slamet berada dalam wilayah lima kabupaten, yakni Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga di provinsi Jawa Tengah.

Dari catatan Badan Geologi, Gunung Slamet menunjukkan peningkatan aktivitasnya terakhir pada Maret-Agustus 2014 berupa erupsi dengan tipe letusan trombolian yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah. Tingkat aktvitas Gunung Slamet sebelumnya berada di Level I atau Normal sejak 9 Oktober 2020.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus