Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Walhi Sebut Pencemaran Udara Hingga Penurunan Air Tanah Seharusnya Menjadi Isu Sentral di Pilkada Jakarta

Data sangat sering menunjukkan bahwa Jakarta secara kualitas udara menjadi wilayah paling kotor.

7 Oktober 2024 | 21.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengatakan terdapat sejumlah isu lingkungan yang perlu gencar dibahas dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), khususnya di Jakarta. Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Nasional, Uli Arta Siagian, mengatakan isu itu antara lain pencemaran udara hingga penurunan muka air tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harusnya jadi isu sentral yang dibicarakan, apalagi data sangat sering menunjukkan bahwa Jakarta secara kualitas udara menjadi wilayah paling kotor polusinya," kata Uli saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isu pencemaran udara menjadi salah satu yang dibicarakan dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta kemarin. Salah satu pertanyaannya adalah pada tahun 2023 Jakarta beberapa kali mengalami kualitas udara terburuk di dunia dengan rata-rata nilai air quality index 120 hingga 170, yang berarti kategori tidak sehat.

Uli Arta mengatakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara Jakarta adalah hasil pembuangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu adalah polusi dari kendaraan yang saat ini sudah sangat banyak di Jakarta.

Salah satu PLTU di sekitar Jakarta adalah PLTU Suralaya yang memiliki delapan pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.440 MW, terbesar di antara belasan yang ada di sekitaran Jakarta. Meski banyak diprotes karena menimbulkan polusi udara, PLTU itu sampai sekarang masih beroperasi.

Untuk menangani persoalan tersebut, kata Uli, sampai saat ini tiga calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta belum menjelaskan solusi dan bagaimana menangani pencemaran udara yang berasal dari PLTU. "Tidak ada penjelasan logis dan realistis yang dijelaskan, misalnya kita akan evaluasi ke PLTU yang ada di sekitar Jakarta. Tidak ada percakapan itu saat debat," ucapnya.

Salah satu solusi penanganan pencemaran udara yang disampaikan adalah penanaman tiga juta pohon. Gagasan itu disampaikan oleh calon wakil gubernur Jakarta Suswono yang mendampingi Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.

Dalam acara debat terakhir, Suswono menyatakan keberadaan pohon berperan menyerap karbondioksida yang berpartisipasi pada polusi udara. "Karena Jakarta saat ini adalah terpolusi nomor tiga di dunia," kata Suswono saat acara debat kemarin.

Walhi sendiri menganggap isu lingkungan di Jakarta juga masih luas dan kompleks. Masih ada persoalan lain yang belum dibahas serius oleh cagub-cawagub Jakarta, seperti pengelolaan sampah hingga krisis air bersih.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus