Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Paralimpiade Paris 2024: Atlet Para Angkat Berat Indonesia Ni Nengah Widiasih Pecahkan Rekor Pribadi tapi Gagal Raih Medali

Catatan angkatan Ni Nengah Widiasih di Paralimpiade Paris 2024 lebih bagus dibandingkan saat meraih medali perak di Paralimpade Tokyo 2020.

5 September 2024 | 10.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet para angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih yang turun di kategori 41 kilogram putri, gagal menyabet medali di Paralimpiade Paris 2024. Namun, catatan angkatan 101 kilogram yang dibuatnya memecahkan rekor pribadinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Widiasih memecahkan rekor pribadinya pada angkatan kedua. Bertanding di Porte de la Champelle Arena, Paris, Rabu, 4 September, dia mampu mengangkat beban dengan berat tiga kilogram dari angkatan yang dicatatnya saat meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020. Namun, pencapaian itu hanya mengantarkannya ke posisi kelima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Widi, panggilan akrabnya, berusaha untuk mengangkat beban 106 kilogram pada kesempatan ketiga, namun upayanya gagal. Sementara itu, lawan-lawannya berhasil mencatatkan angkatan yang lebih berat. Atlet Cina, Zhe Chui, keluar sebagai juara dengan angkatan 119 kilogram, yang sekaligus menjadi rekor baru di nomor 41 kilogram putri.

Medali perak diraih oleh Esther Nworgu dari Nigeria dengan angkatan 118 kilogram. Sedangkan perunggu disabet Lara Aparecida da Lima dari Brasil dengan angkatan 109 kilogram.

Widi menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa membawa pulang medali untuk Indonesia pada Paralimpiade Paris 2024, usai bertanding.

"Terima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Mohon maaf kali ini saya belum berhasil membawa pulang medali untuk Indonesia di Paralimpiade yang keempat untuk saya," kata Widi dalam keterangan tertulis.

Ia mengatakan telah berjuang sekuat tenaga meski masih merasakan dampak cedera bahu yang dialaminya selama masa persiapan. 

"Saya mengalami cedera yang lumayan berat, mungkin ini menjadi salah satu faktornya. Namun, saya tidak ingin menjadikannya sebagai alasan. Apa yang terjadi hari ini adalah kehendak Tuhan, dan saya belum diizinkan untuk meraih kemenangan," ujarnya menambahkan.

Meskipun tren medali yang dibuatnya di Paralimpiade terhenti di Paris, Widi tetap optimistis dan bersemangat untuk menghadapi kejuaraan berikutnya. Ia berharap bisa menjalani pemulihan cedera dengan baik dan kembali berlaga dalam kondisi terbaik. "Harapan saya setelah ini adalah bisa recovery dengan lebih baik lagi."

Cabang olahraga angkat berat Indonesia masih memiliki dua wakil di Paralimpiade Paris 2024. Siti Mahmudah akan turun di nomor 79 kilogram putri pada Sabtu, 7 September dan Sriyanti akan bertanding di nomor +86 kilogram putri pada Minggu, 8 September.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus