Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ANDAIKAN saja orang tuanya telah tiada, Hendrawan mungkin bukan siapa-siapa. Ia tidak menjadi pahlawan Piala Thomas yang direbut Indonesia Ahad pekan silam. Boleh jadi, pebulu tangkis andal ini masih berkutat di Malang, Jawa Timur, meneruskan usaha orang tuanya berjualan barang kelontong. Sebabnya, sejak lahir hingga tiga pekan lalu, ia tidak memiliki surat bukti kewarganegaraan sebagai modal buat melanglang buana.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo