Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Debut Manis Aldila Sutjiadi di Roland-Garros

Debut Aldila Sutjiadi di ganda campuran berhasil menembus semifinal turnamen Roland-Garros 2023. Ganda putri didiskualifikasi.

11 Juni 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, berhasil menembus semifinal turnamen Grand Slam Prancis Terbuka atau Roland-Garros 2023.

  • Ini merupakan debut Aldila Sutjiadi di sektor ganda campuran. Ia berpasangan dengan petenis Belanda, Matwé Middelkoop.

  • Capaian tertinggi Aldila Sutjiadi di Grand Slam ini menyamai prestasi legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, di Amerika Serikat Terbuka 1993.

SENYUM sumringah tetap terlihat di wajah Aldila Sutjiadi meski ia terhenti di babak semifinal sektor ganda campuran turnamen tenis Prancis Terbuka atau Roland-Garros 2023. Aldila, yang memakai kostum paduan warna putih dan biru, tetap tersenyum bersama pasangannya, Matwé Middelkoop, ketika meninggalkan Lapangan Simonne-Mathieu di Paris. Dalam laga yang berlangsung pada Rabu, 7 Juni lalu, itu, mereka harus mengakui keunggulan Miyu Kato dan Tim Puetz dengan skor 5-7 dan 0-6. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duel yang berlangsung di lapangan tanah liat selama 58 menit itu berjalan cukup sengit pada set pertama. Adapun pada set kedua, Aldila dan Middelkoop bahkan tidak berhasil mencetak satu pun poin. “Saya berterima kasih kepada Matwé karena, untuk debut ganda campuran di Grand Slam, hasilnya lumayan bagus,” kata Aldila, yang berada di Paris, kepada Tempo melalui pesan suara, Sabtu, 10 Juni lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atlet tenis yang lahir di Jakarta, 2 Mei 1995, itu mengatakan ia pertama kali mengenal Matwé Middelkoop pada Januari lalu. Sejak perkenalan itu, dia rutin berkomunikasi dan menjalin pertemanan dengan petenis asal Belanda tersebut. “Akhirnya kami memutuskan bermain ganda campuran di Roland-Garros,” ujar Aldila, yang menyumbangkan medali emas tenis ganda campuran bagi Indonesia—berpasangan dengan Christopher Rungkat—di SEA Games 2023 Kamboja.

Dara 28 tahun yang akrab disapa Dila itu mengatakan relasi yang baik membuatnya bisa bermain dengan padu bersama Middelkoop. Padahal, kata Dila, ia tidak pernah berlatih bersama. Menurut dia, pengalaman bersama Middelkoop yang membuatnya bisa belajar cepat mengatur strategi bermain yang tepat. “Jadi langsung bermain pas tanding dan enggak ada latihan bareng,” tuturnya. “Cuma pemanasan sebelum pertandingan dan menyesuaikan permainan ketika bertanding.”

Rasa bangga pun diungkapkan Matwé Middelkoop kepada Aldila, yang telah berjibaku bersamanya hingga mencapai babak semifinal Prancis Terbuka. Ia mengunggah foto bersama Dila seusai laga dan menuliskan pesan akan meraih prestasi lebih baik. “Bukan juara, tapi hari terbaikku. Dila, turnamen berikutnya milik kita,” tulis Middelkoop pada Rabu, 7 Juni lalu, di akun Instagram miliknya.

Raihan Aldila Sutjiadi di Grand Slam ini menyamai capaian legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, di sektor ganda putri di Amerika Serikat Terbuka 1993. Yayuk, yang berpasangan dengan Nana Miyagi kala itu, juga melaju sampai ke semifinal. Grand Slam adalah tingkat tertinggi turnamen tenis profesional. Empat turnamen Grand Slam adalah Australia Terbuka, Wimbledon, Amerika Serikat Terbuka, dan Prancis Terbuka. 

Dila sebenarnya punya peluang menorehkan prestasi lebih mentereng di Prancis Terbuka 2023 alias Roland-Garros. Bersama Miyu Kato di sektor ganda putri, ia berpeluang menembus babak final. “Kami sebenarnya menargetkan cuma sampai babak perempat final. Tapi, kalau waktu itu tidak didiskualifikasi, kami bisa berpeluang ke babak final bila melihat hasil drawing,” tutur Dila.

Dila/Kato didiskualifikasi lantaran bola yang dipukul Kato mengenai bahu ball kids atau petugas pemungut bola. Ketika itu Dila/Kato menghadapi Marie Bouzková/Sara Sorribes Tormo di babak 16 besar sektor ganda putri. Saat itu Dila/Kato sedang unggul 3-1 di set kedua. Sementara itu, set pertama dimenangi Bouzková/Sorribes dengan angka 7-6 (7-1). “Kejadian pas posisi 30-15. Lawan servis, terus kena net. Kato mengambil bolanya dan ingin mengembalikan kepada ball kids. Tapi ball kids tidak melihat ke arah Kato dan bola melayang kena ball kids tersebut,” ujar Dila. 

Setelah itu, Dila mengatakan, Bouzková/Sorribes melihat pemungut bola tersebut merasa kesakitan. Dila dan Kato pun mendapat teguran dari wasit Alexandre Juge karena insiden tersebut. Namun Bouzková dari Republik Cek dan Sorribes dari Spanyol memprotes keputusan wasit. “Tiba-tiba Bouzková dan Sorribes malah ke wasit bilang itu ball kids nangis, ‘Anda harus tanya ke ball kids, mungkin dia berdarah’,” kata Dila menirukan ucapan rivalnya kepada wasit. “Akhirnya mereka mendiskualifikasi kami,” tutur Dila.

Meski didiskualifikasi di sektor ganda putri, Dila mengaku hal itu tidak membuat mentalnya goyah untuk menorehkan prestasi di sektor ganda campuran. Waktu senggang yang ada karena dia gugur di babak 16 besar digunakannya untuk lebih mematangkan persiapan buat berduet dengan Matwé Middelkoop. “Insiden di ganda putri tidak terlalu mempengaruhi penampilan aku di ganda campuran. Setelah didiskualifikasi, ada waktu untuk mempersiapkan diri di ganda campuran,” ucapnya.

Kini Dila punya impian bisa menembus WTA Finals bersama Miyu Kato. WTA Finals adalah turnamen puncak di akhir musim yang diselenggarakan oleh Asosiasi Tenis Wanita (WTA). WTA Finals bakal berlangsung pada 9-15 Oktober 2023 di Seoul, Korea Selatan. Sejak debut di Grand Slam pada Australia Terbuka 2022, Aldila selalu berpasangan dengan Kato dengan hasil terbaik: babak ketiga Australia Terbuka 2023. “Target aku ingin masuk ke WTA Finals dan semoga di akhir 2023 bisa berada di top 25 ganda putri,” ujar Dila, yang kini berada di peringkat ke-32.

Pasangan ganda campuran Matwé Middelkoop dan Aldila Sutjiadi (kanan) usai mengalahkan ganda campuran Hao-Ching Chan and Fabrice Martin dalam gelaran Roland Barros 2023, di Paris, Prancis/Dok KNLTB

Menurut dia, penampilan terbaiknya bersama Kato terjadi di WTA 1000 BNP Paribas Open di Indiana Wells, Amerika Serikat, pada 8-19 Maret lalu. Ketika itu keduanya berhasil mencapai babak semifinal. “Itu turnamen paling berkesan. Aku dengan Kato berkomitmen terus berpasangan sampai akhir 2023,” katanya. Adapun gelar juara yang diraih pasangan gado-gado Indonesia/Jepang ini adalah di kejuaraan tingkat WTA 250 ASB Classic di Auckland, Selandia Baru, pada 2-8 Januari lalu.

Setelah Roland-Garros, Dila kini menatap prestasi lebih tinggi di Wimbledon, yang berlangsung pada 3-17 Juli mendatang. Sebelum itu, dia bersama Kato akan menjajal beberapa turnamen WTA level 250 dan 500 yang berlangsung di Belanda, Jerman, dan Inggris. Dila berupaya tidak memaksakan diri sehingga bisa terhindar dari cedera yang bisa membuyarkan semua targetnya. “Untuk menghindari cedera, pasti butuh disiplin dalam recovery setelah latihan dan sebelum latihan. Juga recovery untuk nutrisi dan tidur. Makanya aku suka travelling dengan pelatih fisik,” tutur Dila.

Pelatih fisik tim nasional tenis, Okky Yonda, bercerita, prestasi yang diraih Aldila Sutjiadi tidak terlepas dari konsistensi dan ketekunan. Menurut dia, Dila sudah memiliki visi dan tujuan yang jelas dalam menata karier tenisnya. “Mau ke mana, target berapa turnamen, kemudian harus ngapain, dia sudah tahu bagaimana harus mencapainya. Tinggal menjalani proses itu saja,” ucap Okky melalui sambungan telepon pada Jumat, 9 Juni lalu.

Menurut Okky, pilihan Dila untuk berfokus ke sektor ganda bakal memperpanjang kariernya di tenis profesional. “Untuk usia Dila yang sekarang, untuk double bisa lebih panjang. Artinya, usia 35 tahun masih bisa, lah,” katanya. Di sektor tunggal, Dila saat ini berada di peringkat ke-691. Adapun turnamen terakhir yang diikuti Dila di sektor tunggal putri adalah WTA 125 Abierto Tampico di Meksiko pada 24-29 Oktober 2022. Ketika itu dia mencapai babak 32 besar.


ALDILA SUTJIADI

Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 2 Mei 1995
Tinggi: 169 sentimeter
Tipe pemain: tangan kanan
Peringkat: Ke-32 (ganda) | ke-691 (tunggal)
Pasangan: Miyu Kato (Jepang) dan Matwé Middelkoop (Belanda)

Prestasi

2022: 

  • Runner-up ganda putri International Tennis Federation W60+H Traralgon, Australia
  • Babak 64 besar ganda putri Grand Slam Australia Terbuka
  • Juara ganda putri Women’s Tennis Association 250 Copa Colsanitas, Kolombia
  • Juara ganda putri International Tennis Federation W100 Charleston, Amerika Serikat
  • Babak 32 besar ganda putri Grand Slam Prancis Terbuka
  • Runner-up ganda putri Women’s Tennis Association 250 Hamburg Eropa Terbuka
  • Juara ganda putri International Tennis Federation W60 Lexington, Amerika Serikat
  • Babak 32 besar ganda putri Grand Slam Amerika Terbuka
  • Juara ganda putri International Tennis Federation 125 Abierto Tampico, Meksiko

2023:

  • Juara ganda putri Women’s Tennis Association 250 ASB Classic, Selandia Baru
  • Babak 16 besar ganda putri Grand Slam Australia Terbuka
  • Juara ganda putri Women’s Tennis Association 250 ATX Terbuka, Amerika Serikat
  • Semifinal ganda putri Women’s Tennis Association 1000 BNP Paribas Terbuka, Amerika Serikat
  • Semifinal ganda campuran Grand Slam Prancis Terbuka
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Debut Manis di Roland-Garros"

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus